HOLOPIS.COM, JAKARTA – GPT-4 sebagai AI (Artificial Intelligence) dari OpenAI, akhirnya dirilis dengan kemampuan yang lebih pintar dan kreatif. Model baru AI ini, akan digunakan dalam ChatGPT dan Bing.

Akurasi GPT-4 dalam menyelesaikan masalah susah, diklaim cukup tinggi. Selain itu, AI ini juga bisa melakukan analisa perintah berbentuk gabungan teks dan gambar. Namun, respon yang dikeluarkan GPT-4 tetap berbentuk teks.

Dikutip Holopis.com dari The Verge, Kamis (16/3). Dalam postingan di blognya, OpenAI menjelaskan perbedaan mendasar GPT-4 dan GPT-3,5 di ChatGPT yakni percakapan yang lebih mulus dan lebih mirip dengan percakapan antara manusia.

Pada saat diuji dengan mengerjakan bermacam ujian, seperti Uniform Bar Exam, LSAT, SAT Math, dan lainnya, GPT-4 punya skor mencapai 88 persen ke atas.

Pihak OpenAI mengakui, jika AI barunya ini masih memiliki masalah yang sama dengan sebelumnya. Yakni, tendensi untuk mengarang informasi (atau halusinasi) dan tetap bisa membuat respon yang berbahaya ataupun kasar.

Hal tersebut, juga diungkapkan CEO OpenAI, Sam Altman. Ia mengatakan GPT-4 masih punya kelemahan dan masih terbatas kemampuannya. Tapi, dibalik kekurangannya, AI baru ini punya peningkatan impresif dibanding sebelumnya, dan akan berkembang menjadi lebih baik lagi.

Sejumlah perusahaan seperti Duolingo, Stripe, dan Khan Academy, dikabarkan sudah menggunakan GPT-4. Sedangkan, bagi pengguna publik bisa mengaksesnya melalui ChatGPT Plus yang tarifnya USD 20 perbulan.

Selain itu, juga bisa melalui chatbot di Microsoft Bing. Bahkan, Developer bisa membuat aplikasi atau layanan menggunakan application programming interface (API) yang sama seperti model AI sebelumnya.