HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, bahwa pihaknya akan memprioritaskan pembanguan buffer zone di Depo Plumpang, pasca kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Agar semuanya aman, agar masyarakat aman, dan operasional BBM aman, maka pembangunan buffer zone menjadi suatu hal yang urgent,” kata Nicke dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (14/3).
Meski begitu, Nicke menyebut pihaknya terbuka untuk merelokasi Terminal BBM dan memindahkan warga sekitar depo ke tempat yang lebih aman sekaligus.
Nicke menyebut sebenarnya pembahasan relokasi ke PT Pelindo di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, sudah disinggung sejak 3 tahun lalu.
Hanya saja, relokasi Depo Pertamina Plumpang ke PT Pelindo tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Sebab, lahan Pelindo sendiri baru siap digunakan pada akhir 2024.
“Dan nanti lahan Pelindo itu baru siap di akhir 2024. Jadi setelah itu baru kita siap membangun, itu pun perlu waktu antara 2, 3 tahun sehingga terminal baru ini mungkin baru jadi 4 atau 5 tahun kemudian,” tuturnya.
Oleh karena itu, pilihan yang tepat menurut Nicke adalah membangun buffer zone di sekitar Depo. Dia berjanji pembangunan tersebut akan sesuai dengan standar pengamanan internasional yang berlaku.
“Untuk menjaga operasional di Plumpang dan juga keselamatan untuk warga yang paling mendesak adalah pembangunan buffer zone. Berapa luasnya, tentu ada standar safety yang harus dipenuhi berdasarkan standar yang berlaku secara internasional,” tukasnya.