HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati nampak emosi dengan perlakuan pihak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang tak banyak memberikan informasi kepada pihaknya di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Perlakuan itu salah satunya terlihat dari informasi terkait transaksi mencurigaan senilai Rp300 triliun yang melibatkan ratusan pegawai Kemenkeu. Sri Mulyani mengaku, bahwa pihaknya sampai dengan Sabtu (11/3), belum menerima informasi terkait transaksi tersebut.

“Terkait data PPATK Rp300 triliun transaksi mencurigakan, sampai siang ini saya belum pernah menerima data dari PPATK,” kata Sri Mulyani sebagaimana dikutip Holopis.com dari unggahan di Instagram pribadinya, Sabtu (11/3).

Pun dengan informasi yang selama ini disampaikan kepada Kemenkeu, tidak sama dengan yang disampaikan kepada aparat penegak hukum dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

“Pak lvan Yustiavandana Kepala PPATK perlu menjelaskan data tersebut ke masyarakat agar tidak simpang siur,” pinta Sri Mulyani.

Bendahara Negara itu menyampaikan, bahwa selama periode tahun 2007 sampai 2023, pihaknya hanya memperoleh 266 informasi dari PPATK.

Dari jumlah tersebut pun, katanya, sebanyak 185 informasi merupakan permintaan dari pihaknya di Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkeu.

“Informasi PPATK ke Itjen Kemenkeu dari tahun 2007 s.d. 2023, total berjumlah 266 menyangkut 964 pegawai. 185 informasi tersebut adalah ATAS PERMINTAAN Itjen Kemenkeu dan 81 inisiatif PPATK,” tegasnya.

Adapun dari informasi tersebut, sebanyak 126 kasus telah ditindaklanjuti, dengan menjatuhkan hukuman disiplin terhadap 352 pegawai Kemenkeu.

Kemudian sebanyak 86 kasus, masih dilakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket), dan 16 kasus dilimpahkan ditindaklanjuti aparat penegak hukum (APH).

“31 kasus tidak dapat ditindaklanjuti karena pegawai pensiun, tidak ada informasi atau menyangkut pegawai non Kemenkeu,” beber Sri Mulyani.

Lebih lanjut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengungkapkan, bahwa pihaknya di Itjen Kemenkeu saat ini sedang menginvestigasi 69 pegawai.

“Saya minta lItjen Kemenkeu menyampaikan ke publik perkembangan investigasinya,” tegasnya.

Lebih dalam, Sri Mulyani dengan tegas menyampaikan komitmen pihaknya untuk melakukan agenda bersih-bersih di institusi yang pimpinnya itu dari para oknum pegawai yang koruptif dan berkhianat.

“Kami akan terus membersihkan Kemenkeu dari pegawai yang korupsi dan berkhianat. Kami bekerjasama dengan semua pihak. Terimakasih atas dukungannya,” pungkas Sri Mulyani.