HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini meninjau panen raya padi di area persawahan yang ada di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, Orang nomor satu di Indonesia tersebut mengakui, bahwa pemerintah selama ini kesulitan menyeimbangkan harga gabah, dari petani hingga ke tangan konsumen.
“Artinya dapat keuntungan. Harga di pedagang wajar, artinya pedagang dapat keuntungan. Harga di konsumen di masyarakat juga wajar. Mencari keseimbangan yang seperti itu yang tidak gampang,” kata Jokowi sebagaimana dikutip Holopis.com dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (11/3).
Meski begitu, Jokowi meminta jajarannya untuk segera menentukan harga Gabah Kering Petani (GKP), yang nantinya akan menjadi acuan Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam pembelian hasil panen petani.
Menurutnya, penentuan harga gabah tersebut harus disegerakan, mengingat saat ini panen raya sedang berlangsung di berbagai daerah di Indonesia.
“Yang paling penting memang harga gabah harus segera ditentukan. Jangan sampai harganya jatuh, karena ini panen raya di mana-mana,” tukas Jokowi.
Dia pun berpesan, agar dalam penentuan harga tersebut berada di bawah biaya penanaman padi yang sudah dikeluarkan petani.
“Itu saja yang paling penting, karena ini panen raya, kalau enggak dijaga, harganya pasti akan jatuh baik gabahnya maupun berasnya,” tegas Jokowi.
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak para petani untuk segera menanam kembali area persawahan mereka yang saat ini sudah dipanen. Sebab, kata Jokowi, musim hujan saat ini belum sepenuhnya berakhir.
“Dan saya mengajak kepada seluruh petani di Tanah Air karena ini airnya masih ada, masih ada hujan. Setelah dipanen jangan diberi jeda, langsung diolah lagi tanah, tanam lagi karena ini airnya masih ada,” tukas Jokowi.