Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Transaksi Janggal Rp 300 Triliun di Kemenkeu, Warganet : Kami Dipaksa Bayar Pajak, Uangnya Kalian Rampas

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Skandal transaksi janggal sebesar Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan semakin membuat geram masyarakat. Desakan publik agar Sri Mulyani Indrawati segera mundur sebagai Menteri Keuangan dan mempertanggungjawabkan persoalan yang terjadi di institusi yang dipimpinnya semakin tak terbendung.

Mega skandal di Kemenkeu terkuak setelah diketemukannya harta tak wajar yang dimiliki mantan pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan bernama Rafael Alun Trisambodo. Tak tanggung-tanggung, harta ayah Mario Dandy Satriyo, tersangka penganiayaan David, anak pengurus GP Ansor, itu mencapai Rp56 miliar.

Warganet pun banyak yang memberikan komentar terkait mega skandal di kementerian yang dipimpin Sri Mulyani.

“Gegara dua bocah ini, terbongkar mega skandal Kementerian Keuangan 300 T via PPATK dan Mahfud MD,” tulis Bos Purwa dalam akun twitter.

“Jika Kau Mengerti, Mentri Keuangan sebagai pengumpul uang negara, mestinya malu banyak tikus di kementeriannya yang gerogoti uang kami hingga 300 T,” cuit Imam Nugroho.

“Kami dipaksa bayar pajak, tapi uangnya kalian rampas,” sambung Imam Nugroho.

“Mahfud MD juga jangan asal njeplak, tapi desak #SriMulyaniMundur,” pinta Imam Nugroho.

Sri Mulyani tak pernah berkaca

Seolah ingin institusi yang dipimpinnya tetap terlihat bersih di mata publik, Sri Mulyani berimprovisasi membuat aturan agar anak buahnya bergaya hidup sederhana. Langkah  yang ia lakukan adalah membubarkan klub motor gede di lingkungan Ditjen Pajak. Ternyata, istri dari Tonny Sumartono tersebut memiliki koleksi moge.

Tak hanya itu. Harta Sri Mulyani Indrawati juga tidak habis tujuh turunan, karena diketahui ia punya koleksi kendaraan mewah lainnya, rumah mewah, tabungan selangit, yang sebagian sudah terungkap ke permukaan.

Hal tersebut memunculkan sejumlah sorotan tajam selain terungkap aroma menyengat terkait harta milik Sri Mulyani Indrawati yang menumpuk.

Apalagi dia terlibat dalam kasus korupsi Bank Century yang terbongkar di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden Republik Indonesia

Kasus korupsi Rp 6,7 triliun dengan modus bailout Bank Century memang pernah trending di masa lalu, tapi kemudian menguap begitu saja. Duitnya konon dipakai untuk kampanye pilpres zaman itu.

Sri Mulyani bagai lap kotor

Tokoh nasional Rizal Ramli (RR) pernah mengingatkan bahwa kalau kita mau bersihkan meja kotor, maka harus dengan lap yang bersih.

Menurut dia, Menkeu Sri Mulyani Indrawati (SMI) bukanlah lap yang bersih.

“Dia adalah lap kotor, banyak kasus dan skandal misalnya skandal Bank Century,’’ kata Rizal Ramli.

Akibat keputusannya, Rizal Ramli mengungkapkan, rakyat menderita kerugian Rp 6,7 triliun.

Kredibilitas Menkeu Sri Mulyani Indrawati sudah hancur, tapi malah dikasih jabatan yang sama.

Kini, dengan akumulasi skandal para pejabat pajak/kemenkeu, nyaris setiap langkah/sikap Menkeu SMI justru memicu krisis kepercayaan publik kalau dia tak mundur atau berhenti.

Rizal Ramli melihat kebobrokan kinerja jajaran Kemenkeu itu sangat massif.

Karena itu, pergerakan Rp 300 triliun di Kemenkeu dinilai tidak mengherankan lagi.

Sri Mulyani Indrawati dinilai tak bersih dan tak lepas dari masalah dugaan penyimpangan.

“Sebut saja kasus pajak Paulus Tumewu dan Bank Century di masa lalu.”

“SMI sendiri tidak kredibel, banyak kasus seperti skandal Bank Century, utang lebih tinggi, dan lain-lain.”

“Ini jadi bagian dari masalah di Kemenkeu sendiri,” kata Rizal Ramli.

Kartun kebobrokan Sri Mulyani Indrawati diungkap

Sri Mulyani Indrawati babak belur karena menangkis berbagai desakan dan tekanan terhadap dirinya meski tampil di media dengan program talk show tv itu tidak membuat Sri Mulyani Indrawati bisa mengelak.

Hartanya seperti moge dan rumah mewah mengemuka, belum rekening gendutnya .

Harta yang tidak dilaporkan ke LHKPN juga belum terungkap. Bahkan, diduga jauh lebih besar lagi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui saat ini dirinya merangkap 30 jabatan sekaligus dan memiliki kekayaan Rp 58 miliar meski sudah termasuk harta karun dia di Amerika Serikat (AS).

Ketidakjujuran Sri Mulyani Indrawati praktis sudah tidak lagi dipercaya publik.

Harta kekayaan Menkeu menjadi sorotan publik, salah satunya tentang kepemilikan rumah mewah di kawasan Maryland, Amerika Serikat (AS).

Hal itu mengemuka dalam acara bincang yang dipandu oleh Andy F Noya.

Dalam obrolan dengan Andy F Noya di MetroTV, sosok Menkeu Sri Mulyani Indrawati mencoba untuk bersih-bersih dan menilai harta milik dia adalah wajar.

Hal itu tidak mengejutkan, karena harta karun dia dari bailout Bank Century juga belum terbuka, lantaran pengusutan oleh KPK atau kejaksaan tidak pernah dilakukan lagi.

Bahkan upaya membongkar bailout Bank Century yang merugikan rakyat triliunan rupiah itu tidak dilakukan secara serius.

Acara bincang-bincang Metro TV itu hanya mengungkap tentang secuil kepemilikan rumah mewahnya di Maryland, Amerika Serikat itu.

Padahal, jika semua harta karun Sri Mulyani Indrawati dkk itu didapatkan dari pendapatan yang sah, seharusnya hal tersebut tidak menjadi hambatan, apalagi sosok ini aktif mengejar uang dari rakyat kecil.

Bahkan hanya memiliki sektor UMKM kemudian mereka dikejar-kejar seolah pelaku korupsi. Sementara, para konglomerat diberikan tax amnesty.

Ternyata Sri Mulyani Indrawati juga tidak bernyali untuk melaporkan semua harta karunnya. Padahal, dia adalah seorang pejabat publik.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) tahun 2021, diketahui rumah Sri Mulyani itu memiliki luas 414 m2.

Pada laporan tersebut, rumah Sri Mulyani di AS diketahui memiliki nilai Rp. 18,6 miliar.

Sri Mulyani mengaku membeli rumah tersebut seharga 1,1 juta dollar (kurs saat itu) saat dirinya menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada tahun 2010.

Ia membeli rumah tersebut dengan cara mencicil dari gajinya sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Bukan untuk bergaya, Sri Mulyani membeli rumah itu dengan mencicil dengan alasan tidak ingin menyewa rumah di Amerika Serikat, karena terlalu mahal.

“Saya menjadi managing director tahun 2010, waktu itu, saya mengundurkan diri sebagai Menkeu dan menjadi managing director di World Bank.”

Jadi saya tahu kalau kita kerja di World Bank, di Washington DC, maka tiap tahun kita akan keluar untuk kontrak rumah sekian.”

“Saya lihat kontrak saja sebagai managing director cukup panjang, maka saya dan suami memutuskan, kita tidak sewa rumah, kita beli rumah,” kilahnya.

Banyak masyarakat di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga punya rumah saja menjadi kemewahan.

Sejumlah postingan pajak jadi olok-olok karena rakyat dikejar pajak, tapi orang kaya dapat tax amnesty.

Karena dia menilai, dia membeli dengan cara mencicil, hingga saat ini dirinya masih memiliki utang yang tercantum di LHKPN dirinya tahun 2021.

Dalam LHKPN itu dirinya tercatat masih berutang Rp 9,2 miliar.

“Ya itu dari cicilan rumah saya,” katanya.

Dia menilai uang miliaran itu dengan biasa saja, nada bicaranya juga biasa meski uang sebesar itu tentu jauh lebih mahal dari hanya sebuah moge atau Jeep Rubicon.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui dirinya kini rangkap jabatan di 30 lembaga.

“Saya ini sekarang rangkap jabatan 30 jabatan, karena biasanya semua posisi itu meminta Menteri Keuangan menjadi entah menjadi wakil ketua, anggota,atau segala macam,” ucapnya.

M. Mahfud M.D. tidak berani menyoroti Sri Mulyani Indrawati yang punya banyak harta dan jabatan.

Posisi yang diemban juga bermacam-macam, mulai dari ketua hingga anggota untuk membantu keuangan di 30 lembaga-lembaga terkait.

Mulai dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), kemudian Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK), sampai kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dewan Energi Nasional, dan Kredit Usaha Rakyat.

Terbongkar kebobrokan Sri Mulyani Indrawati.

Peredaran dana sampai Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dinilai sudah bukan hal aneh.

Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan ada pergerakan uang yang mencurigakan senilai Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan, yakni di Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai.

“Saya sudah dapat laporan yang pagi tadi terbaru malah ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp 300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai,” kata Mahfud MD di UGM, Rabu (8/3/2023).

Mahfud mengatakan dirinya sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang menelusuri transaksi mencurigakan lain di luar kasus transaksi janggal pejabat Direktorat Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo yang mencapai Rp 500 miliar.

“Itu yang hari ini. Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya tidak sampai triliunan, hanya ratusan miliar.”

“Sekarang, sudah ditemukan lagi kira-kira Rp 300 triliun itu, harus dilacak,” ujar Mahfud.

Hal ini juga telah Mahfud sampaikan ke Kemenkeu dan PPATK.

“Kenapa saya bicara kepada saudara (publik) kita kan tidak bisa sembunyi-sembunyi di era sekarang saya enggak ngomong itu juga bisa bocor keluar ya.”

“Ini yang saya sampaikan tidak hoaks, ada datanya tertulis,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Ferry Koto Puji Gielbran Masuk PKB, Sindir Anies Baswedan

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Influencer Ferry Koto memberikan reaksi positif...

SBY Main ke Rumah Prabowo, Diajak Ngopi Sambil Diskusi

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkunjung ke kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Jl Kertanegara No. 4 Jakarta Selatan, Kamis (19/9).

Indra Septiarman Sudah Ngaku Bunuh Nia

HOLOPPIS.COM, JAKARTA - Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru