HOLOPIS.COM, JATENG – Presiden Jokowi menghadiri prosesi panen raya padi yang dilakukan di daerah Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Dalam peninjauannya tersebut, Jokowi pun menyerap sejumlah masalah yang dikeluhkan para petani.
Didampingi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Jokowi pun mengakui bahwa harga gabah di kalangan petani saat ini terbilang sangat rendah.
“Ya, ini di banyak provinsi kan baru panen raya. Dan, tadi saya menanyakan langsung kepada para petani bahwa GKP (gabah kering panen)-nya jatuh di harga Rp 4.200, memang terlalu rendah,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (9/3).
Melihat rendahnya harga tersebut, Jokowi kemudian mengklaim bahwa pemerintah sedang berupaya melakukan intervensi harga yang terbilang layak untuk setiap gabah kering dari petani.
“Sehingga pemerintah ini sedang menghitung dan nanti segera diumumkan oleh Badan Pangan Nasional, harga GKP-nya ini harusnya berapa,” tukasnya.
Dari perhitungan yang digunakan, Jokowi kemudian menjelaskan ada sejumlah aspek yang dicantumkan agar nantinya harga yang digunakan memamg sesuai dengan berbagai pihak.
“Karena kita punya hitung-hitungan cost dalam setiap komponen berproduksi beras ini sudah kelihatan semuanya, baik mengenai sewa lahan, pupuk, bibitnya, dan lain-lainnya sudah ketemu. Nanti, Badan Pangan yang akan mengumumkan,” ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo itu kemudian berharap, dengan penentuan harga tersebut setidaknya bisa memberikan keuntungan kepada para petani dan masyarakat yang membeli beras.
“Kita harapkan harga gabah di petani itu wajar, harga beras di pedagang itu wajar, harga pembelian beras oleh masyarakat juga pada posisi yang wajar. Semuanya mendapatkan manfaat dan keuntungan dari perhitungan itu,” pungkasnya.
