HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Kantor Bea dan Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta nonaktif, Eko Darmanto meminta maaf atas perilakunya bergaya hedon yang beredar luas di media sosial.
Dia menegaskan, bahwa dirinya tidak bermaksud untuk memamerkan harta kekayaannya ke publik melalui media sosial, yang pada akhirnya mencederai kepercayaan masyarakat terhadap instansinya.
“Tetapi, bila mana hal tersebut mencederai perasaan masyarakat, kemudian mencederai kepercayaan publik kepada pimpinan saya, baik di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ataupun Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, saya memohon maaf,” ungkap Eko memenuhi panggilan KPK yang dikutip Holopis.com, Selasa (7/3).
Dia mengklaim, bahwa foto-foto dirinya bergaya hedon merupakan data privasi miliknya yang dicuri oleh pihak tidak dikenal. Menurutnya, pencurian data tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menyudutkan dirinya.
“Saya tidak pernah berniat, bermaksud untuk pamer harta seperti yang disampaikan secara viral. Kenapa hal itu terjadi? Karena data saya yang saya simpan secara private dicuri, kemudian di-framing dan beredar,” ujar Eko.
Sebagaimana diketahui, Eko Darmanto telah menjalani pemeriksaan oleh KPK terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkannya dinilai janggal.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kemenkeu juga telah membebastugaskan Eko sebagai Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto per 2 Maret 2023.
DJBC melalui Direktorat Kepatuhan Internal dan Sekretariat DJBC juga telah melakukan klarifikasi awal terhadap Eko Darmanto yang viral, karena kerap memamerkan hartanya di media sosial.