HOLOPIS.COM, JAKARTA – TikTok mulai kembangkan fitur yang bisa membantu para orang tua untuk mengontrol anak remaja mereka, agar tidak mengakses konten tertentu di platform berbagi video pendek tersebut.
Pengembangan fitur tersebut baru masuk tahap awal. Nantinya, TikTok akan berkonsultasi dengan organisasi pengasuhan anak, pemuda dan organisasi masyarakat sipil untuk merancang fitur itu.
Menurut pihak TikTok dalam sebuah keterangan yang dikutip Holopis.com, Sabtu (4/3), fitur ini bisa digunakan para orang tua hanya dengan kata atau tanda pagar tertentu agar anak – anak tidak bisa lihat konten tersebut.
Pengguna TikTok yang masih berusia di bawah 18 tahun akan dibatasi jumlah waktu saat menggunakan aplikasi, yakni satu jam per hari. Jika mereka ingin melanjutkan pakai TikTok, harus memasukan kode sandi terlebih dahulu.
TikTok juga akan keluarkan peringatan untuk membatasi waktu penggunaan, jika para remaja tersebut menggunakan TikTok selama lebih dari 100 menit per hari.
TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan teknologi ByteDance, menghadapi pengawasan di seluruh dunia karena kedekatannya dengan pemerintah China dan menyangkut perlindungan data pengguna.
Aplikasi yang sangat populer di kalangan pengguna muda itu telah dilarang dari ponsel milik pemerintah di Amerika Serikat, Kanada, dan negara lain karena masalah keamanan.
Seperti aplikasi media sosial lainnya, TikTok juga menghadapi kritik karena tidak memberi perlindungan cukup bagi remaja dalam mencegah akses konten yang tidak pantas.