HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyatakan, bahwa pihaknya kini tengah melakukan perbaikan integritas di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Perbaikan itu dilakukan, untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap Kemenkeu sebagai Bendahara, seusai mencuatnya kabar dugaan penyalahgunaan wewenang oleh para pegawainya.
Sri Mulyani, mengatakan bahwa saat ini adalah momentum untuk pembersihan dan perbaikan di lingkungan Kemenkeu. Dia pun meminta masyarakat untuk mendukung penguatan integritas Kemenkeu.
“Musibah ini menjadi momentum pembersihan dan perbaikan Kemenkeu. Kami terus membenahi dan membersihkan yang kotor,” kata Sri Mulyani sebagaimana dikutip Holopis.com dari unggahan Instagramnya @smindrawati, Sabtu (4/3).
Sri Mulyani menuturkan, bahwa pihaknya telah memperoleh banyak masukan mengenai langkah perbaikan dan koreksi yang harus dilakukan Kemenkeu dalam menyikapi persoalan tersebut.
Adapun perbaikan itu dikatakannya, mulai dari aspek nilai, filosofi, sampai dengan ketentuan spesifik mengenai perbaikan aturan yang memberikan kewenangan diskresi sehingga tidak disalahgunakan menjadi korupsi.
Perbaikan juga perlu difokuskan pada penanganan terjadinya suap, penguatan pengawasan pegawai, serta deteksi dini risiko dan fraud. Dalam hal ini, langkah yang harus dilakukan yakni menganalisis laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dilaporkan pegawainya.
“Saya sangat berterima kasih atas masukan yang sangat baik,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Kemenkeu saat ini tengah menjadi sorotan publik, usai kasus penganiayaan dan pamer kekayaan anak mantan pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo mencuat di media sosial.
Buntut dari kasus tersebut, tak hanya Rafael yang menjadi sorotan. Sejumlah pejabat di lingkungan Kemenkeu, mulai dari Kepala Kantor Bea Cukai hingga Dirjen Pajak menjadi sorotan publik karena gaya hidup mewahnya.
Sejauh ini, Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkeu telah melakukan pemeriksaan terhadap Rafael atas harta kekayaannya. Ke depan, Itjen Kemenkeu juga akan melakukan pemeriksaan terhadap para pegawai lainnya, termasuk Eko Darmanto.