HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan setidaknya lebih dari seribu jiwa yang harus mengungsi pasca kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, 1.085 warga mengungsi di beberapa tempat, yaitu RPTRA Rasella 356 warga, gedung Golkar Walang 258, kantor PMI Jakarta Utara 132, kantor Lurah Rawa Badak Selatan 79, kantor Subdinakertrans dan Energi Jakarta Utara 74, masjid Al-Kuromas 63, masjid As Sholihin 63 dan masjid Al-Muhajirin 60.
“Hingga kini, BPBD setempat mencatat korban meninggal dunia 17 jiwa, luka berat 49 dan luka sedang 2,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (4/3).
Abdul menjelaskan, mereka yang mengalami luka berat dan sedang telah mendapatkan perawatan medis, seperti di Rumah Sakit (RS) Pelabuhan, RS Mulya Sari, RS Firdaus, RS Pekerja, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugu Koja dan RSUD Koja.
Untuk para pengungsi menurut Abdul, masih membutuhkan kebutuhan mendesak untuk para penyintas antara lain matras, tenda keluarga, selimut, tikar, makanan siap saji, obat-obatan dan air bersih.
Sejumlah fasilitas medis lainnya juga telah disiagakan untuk memberikan pelayanan kepada mereka yang terdampak bencana kebakaran depo Pertamina ini.
Di samping itu, petugas masih mencari 18 orang yang masih dalam pencarian. Sebelumnya sebanyak 24 warga dinyatakan hilang, namun kemudian 6 orang sudah ditemukan dengan keluarganya.