HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan bahwa rumah ibadah seperti masjid sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk penggunaan ceramah mengenai politik.

Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud Mahfud untuk mendukung gerakan ceramah politik di masjid di tengah ramai penolakan kegiatan politis di rumah ibadah?

“Apakah di masjid boleh ceramah politik? Boleh, boleh tapi politik inspiratif,” kata Mahfud dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (2/3).

Politik inspiratif tersebut dijelaskan Mahfud sebatas pada ajakan untuk berbuat baik untuk penegakan keadilan dan memilih pemimpin.

“Harus tegakkan keadilan, tegakkan hukum, berantas korupsi, pilih pemimpin yang jujur. Itu politik inspiratif,” terangnya.

Mahfud kemudian turut menyinggung mengenai politik identitas yang juga ramai diperbincangkan saat ini. Dimana sebenarnya dijelaskan mantan hakim konstitusi tersebut, politik identitas artinya bukan menghilangkan identitas politik.

“Bahwa Anda orang Jawa itu identitas politik, bahwa Anda orang Islam itu identitas politik,” tukasnya.

Mahfud kemudian mengklaim, sebatas identitas politik bisa digunakan, namun tidak boleh dijadikan untuk merugikan atau bahkan membasmi orang lain.

“Tidak apa-apa bekerja dengan semangat itu (identitas politik). Tetapi tidak boleh dijadikan identitas politik digunakan untuk membasmi orang lain,” tukasnya.

“(Misal) pokoknya kalau saya dapat, kamu saya babat. Pokoknya kalau Islam dapat, Kristen saya sikat. Pokoknya kalau Jawa dapat yang tidak Jawa saya bersihkan, nah itu yang namanya politik identitas,” sambungnya.