Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sebanyak 3.598 personel gabungan akan dikerahkan, untuk mengamankan aksi ujuk rasa dari sejumlah elemen yang tergabung dalam Protes Rakyat Indonesia. Aksi tersebut rencananya akan berlangsung di depan gedung DPR RI, pada Selasa 28 Februari 2023.

“Jumlah personel untuk pengamanan total 3.598 personel gabungan. sebanyak 2.347 personel dari Polda Metro Jaya dan 345 personel dari Polres Metro Jakarta Pusat. Sedangkan, sisanya 816 personel dari Kodam Jaya serta pengamanan internal Pemprov DKI Jakarta,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangan tertulis yang dikutip Holopis.com, Selasa (28/2).

Untuk arus lalu lintas di sekitar gedung DPR RI, Trunoyudo mengatakan pihaknya telah siapkan skenario pengalihan arus lalu lintas untuk hindari kemacetan yang terjadi selama aksi unjuk rasa berlangsung. Namun, masih bersifat situasional.

“Rekayasa lalu lintas kita siapkan, tapi situasional ya,” katanya.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah Kabagops Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Singgih Hermawan meminta para personel yang melakukan pengamanan untuk tidak membawa senjata api.

Pengamanan juga akan dilakukan hingga batas akhir waktu unjuk rasa sesuai dengan aturan yang berlaku, yakni hingga pukul 18.00 WIB. Para personel diminta, untuk mengedepankan cara preventif dan tidak ada yang emosional selama melakukan pengamanan.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah elemen yang tergabung dalam Perlawanan Rakyat akan menyampaikan berbagai aspirasi dalam aksi ‘Maklumat Protes Rakyat Indonesia’ yang berlangsung pada 28 Februari 2023 di depan Gedung DPR RI.

Dalam konferensi pers yang dilakukan di gedung LBH Jakarta, Kamis (9/2), ada 66 pimpinan organisasi masyarakat sipil berkumpul untuk menyatakan perlawanan terhadap ketidak adilan.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur LBH Jakarta, Muh. Isnur menyampaikan, saat ini Negara sedang dikelola dengan semaunya dengan menggunakan hukum untuk melanggengkan kekuasaan. “Negara dikelola semau-maunya, hukum dipakai untuk memperpanjang kekuasaan,” katanya yang dikutip Holopis.com, Jumat (10/2).