HOLOPIS.COM, JAKARTA – Yamaha akan jadi pabrikan di ajang balap MotoGP, yang masih menggunakan mesin 4 silinder segaris. Padahal, pabrikan lainnya sudah menggunakan mesin V4.
Menurut Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, untuk mengganti mesin yang sekarang digunakan menjadi mesin V4 butuh waktu yang cukup lama untuk mengembangkannya.
“Saya tidak bisa membayangkan itu. Karena merupakan tugas besar untuk merancang, mengembangkan, dan memproduksi mesin V4 1.000 cc untuk kejuaraan dunia MotoGP dari awal,” katanya dikutip Holopis.com dari Speedweek, Senin (27/2).
“Jika kita merencanakan peraturan baru untuk lima tahun dari 2027 hingga 2031, mungkin masuk akal. Tapi kami belum memutuskan arah mana yang akan kami tuju karena regulasi teknisnya belum fix,” sambung Jarvis.
Namun, Jarvis menegaskan jika dengan mesin yang digunakan saat ini Yamaha masih bisa kompetitif dalam balapan di MotoGP. Bahkan saat musim MotoGP 2022, pembalap Yamaha, Fabio Quartararo mampu menempati posisi kedua klasemen akhir dengan motor M1.
“Jadi Anda tidak bisa mengatakan bahwa mesin in-line tidak kompetitif, bahwa kami kalah. Yamaha juga finis kedua di musim 2020 bersama Franky dan di tahun 2022 bersama Fabio dengan M1. Kami sangat percaya pada konsep mesin kami dan saat ini kami terus melangkah lebih jauh ke arah ini,” pungkasnya.
Seperti diketahui, di MotoGP mesin 4 silinder ada dua pabrikan yang masih menggunakannya yakni Yamaha dan Suzuki. Itu artinya di seri MotoGP 2023, hanya Yamaha yang akan menggunakan mesin tersebut.