HOLOPIS.COM, JAKARTA — Tengah pekan seperti hari ini, dengan berbagai pekerjaan dan aktivitas yang paling dibutuhkan adalah fokus dan konsentrasi penuh. Sayangnya otak manusia tak selalu bisa berada dalam kondisi ini.
Otak sebagai salah satu bagian penting di tubuh juga bisa letih, lemah dan lesu. Tanpa otak yang fokus dan prima, manusa tak bisa melakukan kegiatan harian dengan sempurna. Ada kalanya otak terasa seperti diselubungi kabut atau brain fog, hingga tak bisa fokus. Contoh kondisi ini adalah pada pengidap covid-19 pada masa pandemi yang juga mengeluhkan brain fog sebagai efek penyakit itu.
“Brain fog atau kabut otak adalah kondisi ketika seseorang kesulitan berkonsentrasi dan tidak bisa fokus saat memikirkan suatu hal,” demikian penjelasan yang disampaikan dr. Kevin Adrian, yang dikutip Holopis.com dari situs alodokter, Rabu (22/2).
Disebutkan brain fog bukanlah sebuah penyakit yang berdiri sendiri. Tetapi gejala dari kondisi atau penyakit tertentu yang bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir dan mengingat.
Penelitian membuktikan bahwa semakin baik orang dalam memfokuskan pikirannya, maka orang itu akan jadi semakin cerdas. Pemikiran dan daya konsentrasi nya semakin dalam, dan semakin mahir memahami banyak konsep yang berbeda. Kerja otak kadang dianalogikan seperti otot. Otak perlu dilatih agar kuat.
Berikut beberapa latihan fokus yang baik untuk otak seperti dikutip Holopis.com dari healthtoday.
1. Belajar mengusir distraksi
Tahukah Anda konsentrasi otak bisa terganggu oleh hal-hal sepele sekalipun. Misalnya Anda sedang menyelesaikan laporan keuangan, tiba-tiba melintas laba-laba. Lalu suara kecil di otak mengatakan, “Jika aku tergigit laba-laba apakah aku bisa jadi Spiderman?” Belum lagi distraksi atau gangguan dari gadget seperti misalnya ponsel. Perlu waktu sedikitnya 25 menit untuk Anda kembali ke mode fokus dan konsentrasi.
Cara yang bisa dilakukan misalnya dengan menuliskan lintasan pemikiran yang diluar hal yang Anda kerjakan dalam secarik kertas, lalu tinggalkan. Kembalilah fokus pada pekerjaan yang Anda lakukan, dan Anda tetap bisa membuka distraksi-distraksi itu saat Anda sudah menyelesaikan pekerjaan dengan
2. Latihan kekuatan otak.
Seperti halnya olahraga dengan gerakan berulang-ulang untuk melatih otot, otak juga bisa distimulasi dengan mengulang-ulang kata-kata afirmasi seperti “Aku akan bekerja dengan fokus hari ini.” Paksakan diri untuk melakukan ini, tak peduli semakin banyak beban kerja yang harus Anda lakukan.
3. Meditasi otak
Stres dan kecemasan adalah pembunuh konsentrasi yang canggih. Jika Anda khawatir akan sesuatu hal, bisa jadi efeknya akan membuat fokus Anda untuk menyelesaikan suatu pekerjaan langsung buyar. Proses menenangkan diri misalnya lewat meditasi atau berdoa, terbukti bisa membantu melepaskan stres dan kecemasan. Proses bebersih otak ini akan sangat besar pengaruhnya pada fokus Anda.
4. Melatih fisik, melatih otak
Ya, olahraga juga berdampak pada kesehatan otak. Saat Anda menggerakkan tubuh, berdasarkan penelitian juga busa meningkatkan kemampuan otak Anda. Berlatih bergantian dengan tubuh bagian kiri dan kanan juga akan mengaktifkan otak kanan dan kiri Anda secara seimbang. Olahraga yang menyenangkan juga bisa melepaskan stres yang menumpuk di otak.
5. Latihan ingatan
Kemampuan untuk mengingat sesuatu bisa meningkat dengan melatihnya berulang-ulang misalnya saat Anda membaca. Otak dengan daya ingat yang baik akan membuat Anda menjadi orang yang cerdas, menambah jumlah kosa kata Anda, dan tak heran jika Anda juga menjadi pembicara yang handal.
6. Membaca lebih lama dan lebih perlahan.
Saat membaca, jangan terus menerus langsung mencari inti dari tulisan. Berhenti sekadar mencari kesimpulan dari semua hal yang Anda baca. Baca buku Anda dengan lebih lama dan perlahan. Dengan cara ini otak akan belajar untuk meresapi dengan perlahan informasi dari bacaan Anda. Proses ini sama halnya dengan saat Anda latihan beban untuk menguatkan otot-otot Anda.
7. Suplemen otak
Ada kalanya hilangnya fokus otak adalah akibat dari kekurangan nutrisi, vitamin dan mineral tertentu. Bisa karena efek dari masalah kesehatan tertentu seperti yang terjadi pada pasien Covid-19, atau karena pola makan yang salah. Untuk kondisi ini mungkin dokter akan menyarankan suplemen khusus untuk otak. (berbagai sumber)