HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengklaim kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di awal tahun 2023, atau tepatnya di bulan Januari 2023 terbilang sangat baik.
Bendahara negara itu melaporkan, pendapatan negara di bulan Januari ini meningkat menjadi Rp232,2 triliun, lebih tinggi 9,4 persen dari target yang telah ditetapkan.
Kemudian belanja negara juga dilaporkan meningkat menjadi 141,4 triliun, atau lebih tinggi 4,6 persen dari target. Meski belanja meningkat, APBN di awal tahun ini masih mencatatkan surplus yang cukup tinggi.
“Situasi APBN pada bulan pertama (2023) mengalami surplus Rp90,8 triliun atau 0,43 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto). Untuk Keseimbangan primer bahkan surplus Rp113,9 triliun. Ini adalah kinerja pada bulan Januari,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa 2023 yang dikutip Holopis.com, Rabu (22/2).
Ani, sapaan akrab Sri Mulyani menjelaskan, bahwa kinerja itu didapat dari kondisi perekonomian dunia atau global maupun perekonomian Indonesia.
Untuk kondisi perekonomian global, jelas Ani, seluruh negara-negara terutama negara maju, pertumbuhan ekonominya di tahun ini diperkirakan lebih lambat dari tahun 2022.
“Tren pelemahan di negara maju ini masih berlanjut, dan kemungkinan terjadinya resesi juga masih ada,” kata dia.
Kemudian untuk perekonomian Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang berada di angka 5,3 persen masih relatif dalam situasi sangat baik.
Bahkan dikatakan Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik ketimbang negara di Asia Tenggara dan G20.
“Ini adalah sebuah prestasi dan sekaligus juga menjadi landasan bahwa kita optimis karena dari sisi perekonomian menunjukkan adanya resiliency dari momentum pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat,” katanya.