Terakhir yang keempat, Arif mengatakan bahwa pembangunan IKN Nusantara akan menambah sistem pendidikan kedokteran lebih maju dengan mendirikan fakultas kedokteran di Kalimantan Timur. Mengingat, selama ini Kalimantan Timur hanya mengandalkan Universitas Mulawarman sebagai penyuplai dokter.
“Dengan adanya IKN, jumlah fakultas kedokteran di Kalimantan Timur bisa ditambah seperti di Kutai Kartanegara maupun Balikpapan,” terangnya.
Sebagai informasi, bahwa saat ini IDI Kutai Kartanegara memiliki 302 anggota, terdiri dari 140 dokter umum dan 62 dokter spesialis yang tersebar di 18 kecamatan di Kukar.
Jika merujuk pada data jumlah penduduk 740 ribu jiwa dengan kapasitas 1 dokter harus melayani 2.500 penduduk, maka tentunya hal itu tak ideal. Sebab, kebanyakan dokter masih berdomisili di daerah padat penduduk.
“Untuk itu, IDI Kutai Kartanegara telah berkomitmen untuk mendukung dan berpartisipasi terhadap semua rencana pemerintah. Terutama yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat. Kami juga ingin, pemerintah terus menambah infrastruktur kesehatan,” pungkasnya.