HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim telah mendistribusikan MinyaKita yang sebelumnya sempat mengendap di Gudang milik PT Bina Karya Prima (BKP), yang berlokasi di Marunda, Jakarta Utara.
Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tata Tertib Niaga Kemendag, Veri Anggirojo mengatakan, pendistribusian MinyaKita yang totalnya hampir 500 ton tersebut telah dilakukan di sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang juga dilakukan di berbagai daerah, seperti kemarin telah dilaksanakan di Yogyakarta,” kata Veri dalam keteranganya yang dikutip Holopis.com, Minggu (19/2).
Oleh karena itu, Veri mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan panic buying karena ketersediaan MinyaKita di pasar saat ini sudah terjamin.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, apalagi sampai melakukan panic buying,” imbaunya.
Berdasarkan data Kemendag, total pasokan DMO minyak goreng, baik dalam bentuk curah maupun kemasan yang telah direalisasikan per tanggal 17 Februari 2023 di Jawa Tengah telah mencapai 24.069 ton.
Pasokan tersebut, kata Veri, mencapai lebih dari 100 persen jika dibanding kebutuhan harian untuk Jawa Tengah yang hanya sebesar 20.179 ton.
Dari jumlah pasokan tersebut, proporsi minyak goreng curah sebesar 16.927 ton atau 70,32 persen dan minyak goreng kemasan Minyakita 7.142 ton atau 29,67 persen.
Pasokan tersebut akan terus dijaga secara berkesinambungan, terutama dalam menjaga ketersediaan untuk mengantisipasi kebutuhan menghadapi Ramadan dan Idul fitri tahun ini.
Veri juga meminta para pelaku usaha yang memproduksi dan sekaligus memperdagangkan MinyaKita untuk menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang tata kelola program minyak goreng rakyat.
Dia juga mengingatkan agar MinyaKita dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp 14.000 per liter.
“Minyak goreng rakyat dalam bentuk kemasan dengan merek MinyaKita tidak boleh dijual melebihi HET,” tutup Veri.