Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Mahasiswi UPH Ini Ngaku Dianiaya Seniornya

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Seorang Mahasiswi bernama Anisa Sakinah mengaku mendapatkan kekerasan dari seorang pria yang diduga adalah pacarnya, yang juga merupakan seniornya di almamater dan jurusan yang sama, yakni Management Business Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pelita Harapan (UPH).

“Aku ANISA SAKINAH mahasiswi UPH management business angkatan 2022 telah dianiaya oleh BENEDICT JEVON KUSUMA mahasiswa UPH management business angkatan 2020 yang sekarang sedang magang di tempat bekerja papahnya di Atria Puri Kembangan,” tulis Anisa di akun twitter @annisasknh8 yang dikutip Holopis.com, Jumat (17/2).

Aksi penganiayaan yang ia alami pertama sudah pernah dilaporkan ke Komisi Nasional (Komnas) Perempuan. Yakni pada tanggal 7 Juni 2022. Mulai dari kekerasan verbal hingga kekerasan fisik.

“Dari yang pertama kali itu di tanggal 7 Juni 2022 hingga yang terakhir yang aku terima itu Sabtu lalu yaitu verbal abuse, sebenernya aku udah sempat melaporkan kejadian penganiayaan ini dari tanggal 22 Desember,” jelasnya.

Anisa mengaku pernah mencabut laporan karena pelaku meminta maaf dan tak akan mengulangi perbuatannya lagi.

“Karna pelaku memohon meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi akhirnya dengan bodohnya aku maafin dan tidak aku lanjutkan proses laporannya, karna aku berpikir bahwa dia akan berubah, ternyata itu kesalahan terbesar aku, terlalu naif memang,” ujarnya.

Lalu, Anisa juga tampak membagikan voice recorder pengakuan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku hingga suara jeritannya saat diduga mendapatkan perlakuan kekerasan itu. Kemudian ia juga menyertakan bukti-bukti hasil kekerasan dengan foto dirinya berdarah di hidung, luka-luka lebam di badan.

Dalam keterangannya pula, Anisa menyebut bahwa pelaku dan orang tuanya sampai datang ke kampus untuk dilakukan pendalaman dari pihak manajemen UPH.

“Yang bikin makin sakit, keluarga pelaku hadir bersama pelaku karena pelaku dipanggil oleh kampus (harusnya secara incognito tanpa orang tuanya) mereka malah menjelek-jelekkan reputasi aku ke kampus (supaya tidak diproses do) dan mereka bilang bahwa aku DESERVE untuk dapat penganiayaan seperti ini dari anaknya karena menjadi penyebab emosi pelaku, dan mereka meminta dibackup kepada pihak kampus, bersyukurnya pihak kampus tahu yang sebenar-benarnya karena ada pemukulan di area kampus juga, makanya mereka tahu harus memproses yang mana,” tulisnya lagi.

Hingga berita ini dituliskan, Holopis.com belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak UPH maupun instansi terkait lainnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Pilot Susi Air Bebas dari Jerat Teroris Papua

Satgas Cartenz akhirnya berhasil membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh teroris Papua atau OPM kelompok Egianus Kogoya.

Bos Pajak Bantah Ada Kebocoran Data NPWP dari Sistem DJP

Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Suryo Utomo membantah adanya indikasi kebocoran dara langsung dari sistem di Direktorat Jenderal Pajak atau DJP, utamanya perihal dengan pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak.

Kapolri Dituntut Cobot Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Serdadu Muda Nusantara (Sedara) melakukan aksi...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru