HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai PDI Perjuangan (PDIP) memberikan sinyal tidak akan bergabung dengan koalisi perubahan yang dibangun Partai NasDem, Demokrat dan PKS.
Sinyal itu disampaikan oleh salah seorang kadernya, yakni Masinton Pasaribu. Dia mengatakan, selama ini partai politik koalisi pemerintah yang di dalamnya termasuk PDIP telah membuat banyak perubahan di bidang pembangunan.
Maka dari itu, Masinton merasa pihaknya tak perlu lagi berkoalisi dengan koalisi yang mengatasnamakan perubahan tersebut.
“PDIP bersama dengan teman-teman dalam koalisi pemerintahan Pak Jokowi ini sudah melakukan langkah perubahan, jadi dalam fase pertama 2014, 2016, dan sekarang 2019 ke 2024,” jelas Masinton dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (17/2).
“Ini memang berjalan di rel perubahan. Banyak hal yang kita tadinya di republik ini kita tidak lihat, dan tidak kita rasakan, kali ini kita rasakan, pembangunan,” tambahnya.
Masinton pun mengaku heran, jika ada koalisi yang masih mengusung gerakan perubahan. Sebab menurutnya, bangsa Indonesia telah berjalan di jalur yang sudah tepat.
“Kalau PDI-P bergabung dengan teman-teman yang mau ubah rumahnya, apa lagi yang mau kita ubah?” ucap dia.
Bagi PDI-P, lanjut dia, yang harus diperjuangkan saat ini adalah mempertahankan perubahan yang sudah terjadi saat ini, sampai ke masa yang akan datang.
“Kita akan sempurnakan langkah-langkah perubahan ini terus-menerus, sampai target kita ke 2045 sebagai Indonesia Emas itu,” imbuh dia.
Sebagai informasi, PDIP sampai dengan saat ini belum memutuskan untuk berkoalisi untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Sejauh ini, sudah ada 3 koalisi yang terbentuk. Pertama yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diprakarsai Partai Golkar, PPP, dan PAN. Kemudian Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan PKB.
Adapun untuk koalisi perubahan yang diketahui mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres), hingga saat ini belum menandatangani nota kesepakatan koalisi.