HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Bank Dunia, David Malpass menyampaikan bahwa dirinya berencana mundur setahun lebih awal, yakni pada 30 Juni 2023 mendatang. Dia menganggap, posisinya sebagai presiden Bank Dunia merupakan sebuah kehormatan dan keistimewaan.
“Merupakan kehormatan dan keistimewaan yang luar biasa untuk melayani sebagai Presiden lembaga pembangunan utama dunia,” kata Malpass kepada jurnalis Internasional yang dikutip Holopis.com, Kamis (16/2).
Dia pun mengaku cukup bangga karena lembaga pimpinannya itu dapat hadir bagi negara-negara berkembang yang tengah menghadapi krisis. Bank Dunia telah memberikan pinjaman kepada kepada negara-negara berkembang tersebut untuk menekan angka kemiskinan.
Sebagaimana diketahui, Malpass menjabat presiden Bank Indonesia pada tahun 2019 lalu. Kala itu, dirinya ditunjuk oleh Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan manajerial tertinggi Bank Dunia.
Sebagai informasi, AS merupakan pemegang saham terbesar Bank Dunia yang terdiri dari 187 negara. Oleh karena itu, negara Paman Sam tersebut memiliki kewenangan untuk menunjuk presiden Bank Dunia.
Selama kepemimpinan Malpass, Bank Dunia banyak terlibat dalam berbagai krisis, termasuk pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 dan perang antara Rusia-Ukraina. Fokus kebijakan Malpass, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi beban utang pemerintah, dan membantu mengurangi kemiskinan.