HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) terus berupaya memperkuat pengelolaan devisa hasil ekspor (DHE), salah satunya dengan memberikan insentif kepada para eksportir yang menaruh dolar hasil ekspornya pada perbankan di Indonesia.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa insentif dalam bentuk bunga menarik itu tak hanya dirasakan oleh para eksportir saja, perbankan juga akan mendapatkan fee karena berhasil menarik nasabahnya untuk membawa devisa ke dalam negeri.
Adapun mekanisme pemberian insentif yang rencana diterapkan mulai 1 Maret 2023 tersebut, akan dilakukan melalui jangka waktu term deposit valas dengan tenor 1, 3, dan 6 bulan.
Nantinya, pemberian suku bunga term deposit valas DHE akan dilakukan secara kompetitif, mengacu pada suku bunga valas counterparty BI di luar negeri dengan besaran tiering suku bunga yang semakin besar untuk penempatan yang besar.
“Suku bunga kompetitif dengan suku bunga luar negeri, BI punya counterpart dalam penempatan cadangan devisa akan kompetitif. Tentu saja semakin panjang suku bunga juga akan semakin kompetitif. Tapi kita akan juga semakin jumlah lebih besar suku bunga lebih kompetitif,” ujar Perry dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Kamis (16/2).
Sementara untuk pemberian agent fee atau spread kepada perbankan bank dan lembaga keuangan non bank lain yang terdaftar sebagai peserta juga akan dilakukan secara menarik.
Bank sentral Indonesia akan memberikan fee atau spread lebih besar apabila bank atau lembaga dapat memberikan term deposit yang panjang. Nantinya, jangka waktu, tiering, dan besaran agent fee atau spread tersebut setiap tiga bulan akan dilakukan evaluasi.
“Bagaimana agar bank bank giat memobilisasi? Makanya bank-bank ini kami berikan spread demikian juga bagi bank semakin bisa memobilisasi term deposit lebih jangka panjang 3 bulan 6 bulan, tentu saja fee-nya juga lebih tinggi. Ini alah mekanisme pasar, dan mekanisme pasar memobilisasi dan mekanisme pasar memobilisasi DHE dan sekaligus memberikan insentif,” jelasnya.
Secara keseluruhan, kebijakan DHE bertujuan untuk menambah suplai dolar di dalam negeri, yang pada akhirnya dapat memperkuat kurs rupiah terhadap dolar AS.
Tak hanya itu, Perry juga mengatakan bahwa kebijakan DHE ini juga bertujuan untuk mendorong perekonomian domestik dan kemakmuran rakyat.