HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari 2023 kembali mengalami surplus. Sepanjang bulan Januari 2023, neraca perdagangan surplus USD 3,87 miliar.
“Neraca perdagangan Indonesia sampai dengan Januari 2023 ini membukukan suplus selama 33 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.” terang Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Rabu (!5/2).
Nilai Ekspor Indonesia
Adapun untuk nilai ekspor Indonesia pada periode tersebut tercatat senilai USD 22,31 miliar atau turun sebesar 6,36 persen dari bulan sebelumnya, yakni Desember 2022. Namun secara tahunan atau year on year (yoy), ekspor Indonesia naik 16,37 persen dibanding bulan Januari 2022.
“Nilai ekspor Indonesia pada bulan Januari 2023 tercatat sebesar USD 22,31 miliar atau melambat 6,36 persen,” ujar Habibullah.
Secara lebih rinci, nilai ekspor minyak dan gas (migas) pada periode Januari 2023 mencapai USD 1,48 miliar, naik 0,98 persen secara bulanan (month to month) jika dibanding dengan periode Desember 2022 yang hanya mencatatkan USD 1,47 miliar.
Sementara untuk nilai ekspor non migas di periode yang sama tercatat sebesar USD 20,83 miliar. Secara bulanan, angka tersebut turun 6,84 persen jika dibanding Desember 2022 yang tercatat USD 22,36 miliar.
Sedangkan jika dilihat secara tahunan (yoy), ekspor migas naik 65,03 persen dari USD 0,90 miliar pada Januari 2022 menjadi USD 1,49 miliar di Januari 2023. Kemudian nilai ekspor non migas secara tahunan juga naik 13,97 persen dari USD 18,27 miliar di Januari 2022 menjadi USD 20,83 miliar di Januari 2023.
Nilai Impor Indonesia
Untuk nilai impor Indonesia pada periode Januari 2023 tercatat sebesar USD 18,44 miliar. Angka tersebut secara bulanan naik 7,15 persen, dan secara tahunan juga naik sebesar 1,27 persen.
Kemudian untuk nilai impor migas selama Januari 2023 tercatat USD 2,91 miliar turun 9,21 persen dibanding Desember 2022. Kemudian untuk impor non migas pada Januari 2023 senilai USD 15,54 miliar turun 6,75 persen dibandingkan Desember 2022 yang tercatat USD 16,66 miliar.
Secara tahunan, impor migas naik 30,36 persen dari USD 2,23 miliar pada Januari 2022 menjadi USD 2,91 miliar pada Januari 2023. Sementara impor non migas secara yoy turun 2,78 persen dari USD 15,98 miliar pada Januari 2022 menjadi USD 15,54 miliar pada Januari 2023.