HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) sudah mulai melakukan pencarian korban terdampak gempa di Turki. Peralatan seperti rescue radar pun digunakan dalam prosesnya.
Diketahui sebelumnya, bahwa Tim INASAR landing di Adana, Turki pada Minggu (12/2) sekitar pukul 09.50 waktu setempat.
Sesampainya di Turki, briefing lantas dilakukan dan Tim INASAR kemudian bergerak menuju wilayah Hatay, Turki.
47 anggota tim INASAR langsung menyusuri reruntuhan bangunan terdampak gempa.
Dalam prosesnya, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com, Senin (13/2), pukul 20.16 waktu setempat, Tim INASAR menuju site yang dicurigai ada korban terjebak dalam reruntuhan.
Tim INASAR pun bekerja sama denhan Tim USAR Romania dalam pencariannya, yang juga turut melibatkan rescue radar.
Pukul 22.15 waktu setempat, proses pencarian terus berlanjut, dan melakukam assessment menggunakan rescue radar.
Pukul 22.58 waktu setempat, Tim INASAR selesai melakukan assessment menggunakan rescue radar dan tidak menemukan korban.
Sebagai informasi, Basarnas melepas Tim INASAR pada Jumat (10/2) kemarin, dimana langkah ini jadi salah satu bentuk perhatian Indonesia menyikapi gempa yang mengguncang Turki.
Sebagai informasi, gempa bermagnitudo 7,8 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2). Bantuan pun sejatinya sudah mulai berdatangan untuk korban terdampak gempa bagi kedua negara.