HOLOPIS.COM, MAGETAN – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, langsung melakukan langkah taktis guna mengantisipasi timbulnya kecelakaan lalu lintas, terkait ambrolnya talud jembatan di Desa Tulung, Kecamatan Kawedanan, akibat erosi banjir sungai usai guyuran hujan semalam.
Kepala Dishub Kabupaten Magetan, Welly Kristanto menyampaikan bahwa pihaknya telah memasang rambu peringatan bersifat pengumuman di beberapa titik ruas jalan, baik ke luar maupun masuk lintasan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kawedanan dengan Kecamatan Lembeyan, termasuk ke wilayah Kabupaten Ponorogo.
“Untuk jalur alternatif tidak memungkinan kecuali ya harus lewat jembatan itu. Namun untuk kendaraan tonase besar dilarang melintas. Sedangkan roda dua, melintas bergantian,” jelasnya.
Untuk lokasi jembatan sendiri, selain dipasang rambu peringatan, dilakukan juga penjagaan oleh para relawan.
Adapun ablasi talud sepanjang tak kurang dari 20 meter pada sisi Jembatan Desa Tulung, Kecamatan Kawedanan, kini telah dilakukan penanganan darurat oleh pihak terkait dari pemerintah daerah setempat.
Kemudian saat disinggung mengenai kurangnya penerangan jalan di sekitar jembatan pada malam hari, Welly mengaku telah menambah sekitar 3 unit lampu penerangan jalan umum.
“Iya, tadi sudah ditambah 2 atau 3 titik penerangan jalan. Bahkan, terdapat yang diganti dengan menambah dayanya agar lebih terang,” tukas Welly.
Sebagai informasi, pemandangan gelap seolah tanpa sinar matahari terlihat di wilayah Kabupaten Magetan, Ngawi, Madiun, Ponorogo dan Pacitan sejak pagi hingga petang. Cuaca seharian ini di wilayah tersebut pun didominasi hujan intensitas ringan, yang berlangsung secara sporadis.
Bahkan, hingga berita ini ditulis, Sabtu (11/2) malam, laporan dari sejumlah media sosial (medsos) menyebut masih berlangsung hujan ringan di wilayah Kabupaten Magetan dan sekitarnya.