“Areal yang ambrol itu sangat berbahaya bagi pengendara. Terlebih pengaman juga sudah rusak. Maka ini mendesak untuk diperbaiki,” kata Muktar Wakid.
Secara darurat, pihak keamanan setempat memasang barrier dan rambu-rambu lain di sekitar jembatan. Pengguna jalan dari dua arah di lokasi itu diberlakukan alur buka tutup.
Terkait bencana alam yang terjadi di Kecamatan Poncol, terdapat dua titik tanah longsor dan sebuah ruas jembatan yang berlobang. Longsor terjadi di Desa Gonggang sedangkan kerusakan jembatan terjadi di Desa Plangkrongan.
Sumber di Pusdalops BPBD Magetan menerangkan, pekarangan rumah milik Yatno di Desa Gonggang longsor, hingga menimpa rumah yang didiami Supri yang berada di bawahnya.
Di desa yang sama, bagian dapur rumah milik Pandi tiba-tiba ambrol dan langsung menghantam rumah milik Parmin. Rumah milik Supri dan milik Parmin yang keduanya tertimpa material longsor itu mengalami kerusakan lumayan parah.
“Saat ini semua pihak terkait yang menangani kebencanaan telah berada di lokasi kejadian. Mereka langsung kerja bakti memperbaiki rumah warga terdampak, dan apa pun yang perlu penanganan,” sebut sumber Pusdalops Magetan.
Tim penanganan kebencanaan yang terkonsentrasi kerja bakti antara lain BPBD, Tagana, PMI, TNI, Polri, relawan dan masyarakat setempat.
Tidak dilaporkan adanya korban jiwa maupun terluka dalam insiden tersebut. Juga tidak disebutkan adanya fasilitas umum berupa masjid, Puskesmas dan jaringan listrik yang terdampak bencana alam.
Otoritas setempat mengimbau, semua pihak diminta tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaannya. Mengingat, sesuai rilis Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, bahwa Kabupaten Magetan menunjukkan salah satu wilayah yang saat ini masih terjangkau cuaca ekstrem. (fin)