HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tim penyelamat masih terus mencari korban-korban gempa dahsyat Turki dan Suriah, terhitung 100 jam setelah gempa 7.8 magnitudo mengguncang wilayah perbatasan Turki dan Suriah.

Jumlah korban tewas terbaru tercatat sebanyak 21.000 orang. Ini menjadi bencana terparah di Turki sejak 1 abad lamanya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak Dewan Keamanan untuk mengesahkan pembukaan titik bantuan kemanusiaan lintas batas baru antara Turki dan Suriah.

“Ini adalah momen persatuan, bukan momen untuk mempolitisasi atau memecah belah, tetapi jelas bahwa kami membutuhkan dukungan besar-besaran,” kata Guterres, dikutip Holopis.com, Jum’at (10/2).

Gempa mematikan Turki
Gempa mematikan Turki [Foto: AFP]
Sementara itu, para pejabat tinggi sedang berencana utnuk mengunjungi daerah terkena gempa bersana dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Gheberyesus, serta Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths.

Setelah 100 jam berlalu sejak gempa mengguncang Turki dan Suriah, harapan untuk menyelamatkan korban selamat pun semakin kecil.