HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan 2+2 Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Indonesia-Australia yang digelar di Canberra, Australia.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo yang didampingi Menlu Retno Marsudi menyampaikan tekad mereka kepada negara Australian bahwa Indonesia ingin menjadi jangkar perdamaian di kawasan.

“Saya kira kita sungguh-sungguh ingin menjadi jangkar perdamaian dan kemakmuran di kawasan,” kata Prabowo Subianto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (10/2).

Prabowo pun mendorong agar kerja sama bilateral di antar kedua negara bisa berlanjut ke arah yang lebih baik.

Di sektor pertahanan dan keamanan, kami (Indonesia-Australia) memiliki hubungan yang sangat baik di semua sektor. Kami ingin menegaskan kembali dan meningkatkan kerja sama ini,” tegasnya.

Kerja sama yang sudah ada dan berjalan baik itu salah satunya diimplementasikan melalui program pendidikan dan pelatihan bagi personel TNI di Australia.

Melalui pertemuan tahunan ini, Menhan Prabowo pun berharap kerja sama bilateral Indonesia dan Australia dapat meningkat, khususnya dalam sektor pertahanan.

Sementara itu, merespons dinamika lingkungan strategis yang tengah berkembang saat ini para menteri kedua negara sepakat bahwa kemitraan strategis dan kerja sama pertahanan yang telah terjalin oleh kedua negara telah berkontribusi dalam menciptakan stabilitas keamanan di kawasan.

Kedua negara juga berkomitmen untuk memperdalam kerja sama dalam kerangka Kemitraan Strategis Komprehensif. Di antaranya, dalam sektor pertahanan, Indonesia-Australia sepakat untuk memperluas ruang lingkup kerja samanya dalam sektor kedokteran militer, teknologi militer dan industri pertahanan.

Untuk diketahui, pertemuan 2+2 tahun ini merupakan pertemuan Menlu dan Menhan kedua negara yang kedelapan. Pertemuan ini juga menjadi implementasi dari Traktat Lombok 2006 di mana kerja sama kedua negara dilandasi dengan semangat saling menghormati, persahabatan, dan tekad bersama untuk mengatasi tantangan global.