HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengakui bahwa pemerintahnya kebobolan dalam melakukan penanggulangan gempa yang telah menewaskan ribuan warganya.
Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7.8 magnitudo tersebut telah meratakan ribuan gedung dan membuat banyak korban yang masih berusaha diselamatkan.
Recep pun mengakui memang ada kekurangan saat melakukan penyelamatan. Namun bencana tersebut adalah sesuatu yang tidak mungkin diberikan kesiapan sepenuhnya.
“Tentu ada kekurangannya. Kondisinya jelas terlihat. Tidak mungkin benar-benar siap untuk bencana seperti ini,” kata Erdogan, dikutip Holopis.com, Kamis (9/2)
Video-video yang menunjukkan proses penyelamatan dramatis pun tersebar di media sosial. Para penyelamat berusaha menarik anak-anak hingga orang dewasa yang tertimbun reruntuhan.
Namun, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Gheberyesus mengatakan bahwa waktu terus berjalan dan akan segera habis untuk bisa menyelamatkan para korban luka dan mereka yang masih terperangkap di reruntuhan gedung.
Sebagai informasi, saat ini korban gempa yang mengenai perbatasan Turki dan Suriah sudah memakan korban jiwa sebanyak lebih dari 15.000 orang.
Ada yang berbeda pada perayaan natal keluarga Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara. Pada natal 2024…
Tim Pencak Silat Indonesia berhasil keluar sebagai juara umum di World Pencak Silat Championship ke-20…
Momen Natal seharusnya menjadi hari di mana setiap orang berbuat kebaikan serta berbagi rezeki kepada…
NBA Spesial Natal 2024 (NBA Christmas Day) akan berlangsung dalam beberapa jam ke depan mulai…
Youtuber Jerome Polin mengucapkan selamat natal kepada para followersnya di Instagram dengan foto-foto suasana salju…
MNCTV kembali menghadirkan program variety show terbaru 'Lingkar Takdir' yang siap menjadi tontonan favorit para…