HOLOPIS.COM, JAKARTA –Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade mengungkapkan pesan penting Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto agar tidak lagi mengungkit-ungkit kebaikan atau jasa masa lalu. Termasuk dalam konteks koalisi politik elektoral.
Menurut dia, apa yang disampaikan oleh Sandiaga Salahuddin Uno soal utang yang awalnya disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Erwin Aksa adalah sikap personal, bukan sikap partai politik.
“Karena sikap resmi Partai Gerindra itu selalu dikeluarkan oleh dua orang. Ketua Harian DPP Bang Sufmi Dasco dan Sekretaris Jenderal bang Ahmad Muzani,” kata Andre dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Rabu (8/2).
Kemudian, ia pun mengatakan bahwa sesuai dengan pernyataan Sufmi Dasco Ahmad sebagai Ketua Harian DPP Partai Gerindra, bahwa isu perjanjian Sandi dan Anies adalah konten konsumsi internal, sehingga jelas tidak bisa diungkapkan kepada publik.
Sebelumnya, Erwin Aksa menyebut bahwa ada perjanjian utang piutang pernah terjadi antara Sandiaga Salahuddin Uno dengan Anies Rasyid Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.
“Waktu putaran pertama logistik susah, jadi yang punya logistik kan Sandi, Sandi kan banyak saham, likuiditas bagus. Jadi ada perjanjian satu lagi yang saya kira ada di balik ring itu,” kata Erwin saat podcast bersama Akbar Faizal.
Bahkan, keponakan Jusuf Kalla itu menyebut, Sandi memberikan utang kepada Anies sebesar Rp50 Miliar.
“Nilainya berapa ya itu, nilainya Rp50 miliar barangkali,” ujarnya.
Sementara terkait dengan nominal utang Rp50 Miliar itu, Sandiaga Uno pun tak menampiknya. Ia mengatakan bahwa saat ini dirinya lebih memilih untuk mengikhlaskan saja.
“Setelah saya solat istikharah menimbang konsultasi dengan keluarga, saya tak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini. Dari saya cukup sekian, saya ingin fokus menatap masa depan kontestasi demokrasi tinggal sebentar lagi,” kata Sandi.