HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT TransJakarta, Anang Rizkani Noor menyampaikan bahwa saat ini, kebijakan melintas Skywalk Kebayoran Lama yang sebelumnya berbayar, sudah dinyatakan gratis. Ia berharap, masyarakat yang hanya ingin melintas di infrastruktur di Jakarta itu tak merasa dibebani.

“Betul, dipastikan seterusnya masyarakat umum bisa melewati Skywalk Kebayoran Lama tanpa harus membayar,” kata Anang dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (8/2).

Warga yang tidak bermaksud menggunkan TransJakarta tetap bisa melewati pemisah sementara di skywalk. Lalu, warga yang akan ke Halte Kebayoran Lama (Koridor 8) dan Halte Velbak (Koridor 13) akan menempelkan kartu uang elektronik ketika naik (tap in) di area halte tersebut.

Oleh sebab itu, Anang mengatakan bahwa pihaknya akan membangun pemisah permanen untuk memisahkan antara warga yang ingin menaiki moda transportasi massal atau hanya menyeberang melalui Skywalk Kebayoran Lama saja.

“Pemisah sementara, nanti akan ada yang permanen,” jelasnya.

Sekedar diketahui Sobat Holopis, bahwa Dinas Bina Marga DKI Jakarta sebelumnya memberlakukan pembayaran menggunakan uang elektronik bagi masyarakat yang ingin mengakses skywalk Kebayoran Lama di Jaksel.

“Bukan sebagai jembatan penyeberangan orang umum, jadi harus pakai kartu,” kata Kepala Dinas Bina Marga, Hari Nugroho di Jakarta, Senin (7/2).

Dengan demikian, pengguna Skywalk Kebayoran Lama tersebut akan dikenakan biaya sebesar Rp3.500 khusus untuk jalur ke Halte TransJakarta atau Stasiun KAI Kebayoran.

“Jadi memang itu skywalk untuk memudahkan penumpang ke tiga moda transportasi,” ucap Hari hingga berujung banjir protes dari masyarakat luas.