HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Utama PT. Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, Bambang Soetiono menyampaikan perkembangan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (KEK JIIPE), yang berlokasi di Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur.
Selaku pengelola, Bambang menyampaikan bahwa pembangunan tempat yang nantinya akan menjadi pusat ekonomi perekonomian, khususnya sektor Industri di Pulau Jawa itu merupakan hasil kolaborasi antara BUMN dan Swasta.
“Pembangunan JIIPE merupakan kerja sama antara swasta dan BUMN yang memiliki luas area 3000 ha (hektare), dan di dalamnya terdapat pelabuhan seluas 400 ha,” tutur Bambang dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (7/2).
Dia kemudian menjelaskan perihal proporsi saham di kawasan perekonomian tersebut, dimana mayoritas saham di kawasan ekonomi khusus sebagian besar, atau tepatnya sebesar 60 persen dimiliki oleh perusahaan pelat merah PT Pelindo.
“Ini mayoritas sahamnya dimiliki Pelindo 60 persen, AKR/swasta 40 persen. Sedangkan yang di kawasan industrinya 1800 ha. Pelindo 40 persen, swasta 60 persen,” kata Bambang.
Bambang menambahkan, lahan seluas 800 ha dari total kawasan ekonomi khusus itu difungsikan sebagai area perumahan.
Adapun penyediaan area perumahan tersebut bertujuan agar biaya logistik di kawasan industri tersebut dapat semakin ditekan, sehingga daya saingnya pun akan semakin kuat.
“Sehingga kapal-kapal yang datang ini langsung ke pabriknya. Di sini biaya logistiknya kita sudah kalkulasi bisa turun sampai 20 persen. Demikian juga karyawan-karyawannya bisa tinggal di sini, jadi juga mengurangi pencemaran lingkungan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, KEK JIIPE merupakan Proyek Strategis Nasional yang dibangun pemerintah, dengan orientasi green project yang bertujuan untuk menarik minat investor di sektor industri, baik itu investor domestik maupun internasional.
Di kawasan Ekonomi Khusus Gresik ini menyediakan berbagai kelebihan, diantaranya dari sisi konektivitasnya yang superior dengan transportasi multimoda, dimana kawasan ini terhubung langsung dengan pelabuhan laut dalam,
Selain itu, fasilitas utilitasnya juga terbilang lengkap. Kemudian pelayanan perizinan satu pintu, pengurusan AMDAL terpusat pada pengelola kawasan, dan izin konstruksi cepat melalui fasilitas KLIK.
Dengan kombinasi fasilitas, lokasi yang strategis, dan status KEK akan mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi melalui aktivitas Foreign Direct Investment yang berorientasi pada ekspor maupun substitusi impor.