HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri menegaskan, bahwa pihaknya tidak pernah menyerah dalam memberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Firli dalam sesi konferensi pers di Istana Negara bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama kepala lembaga penegak hukum lainnya.
“KPK sampai hari ini tidak pernah surut, tidak pernah lelah untuk memberantas korupsi,” tegas Firli dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Selasa (7/2).
Dia menuturkan, bahwa pihaknya sejauh ini telah melakukan berbagai upaya untuk memberantas korupsi di Tanah Air hingga ke akar rumputnya, yakni dengan memberikan bekal pendidikan antikorupsi kepada masyarakat.
“Berbagai upaya dilakukan KPK mulai dari strategi pendidikan masyarakat, supaya orang sadar dan tidak ingin melakukan korupsi,” tuturnya.
Selain itu, Firli juga mengaku pihaknya di KPK telah melakukan perbaikan sistem. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi celah untuk bisa melakukan tindakan tidak terpuji yang sekaligus melawan hukum tersebut.
“Melakukan pencegahan dengan cara perbaikan sistem, supaya tidak terjadi dan tidak ada kesempatan melakukan korupsi,” katanya.
Lebih lanjut, Firli juga mengklaim pihaknya telah melakukan strategi penindakan yang proporsional dalam rangka pemulihan keuangan negara.
Dikatakannya, KPK di tahun 2022 kemarin, berhasil mengembalikan Rp575 miliar uang hasil korupsi ke kas negara.
“Tahun 2022 kita sudah berhasil mengembalikan sebanyak Rp 575 miliar, lebih dari target Rp 104 miliar,” klaimnya.
Firli menerangkan, bahwa KPK sejauh ini telah berhasil menangkap 17 dari 21 koruptor yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Sehingga total buronan KPK saat ini hanya tersisa 4 orang.
“Sesungguhnya ada 21 orang yang masuk DPO. Dari 21 orang tersebut kita sudah mampu melakukan penangkapan sebanyak 17 orang. Sehingga sekarang masih ada 4 orang lagi,” ujarnya.
Firli juga menyebut belum lama ini, pihaknya berhasil mengamankan seorang buronan kasus gratifikasi pembangunan Dermaga Sabang, Izil Azhar yang merupakan mantan Panglima Gabungan Aceh Merdeka (GAM).
“Teranyar yang kita tangkap adalah IA (Izil Azhar) yang kita tangkap di Aceh, dan sekarang sedang menjalani proses hukum,” kata dia.
Adapun empat orang yang hingga kini masih buron, yakni Harun Masiku, Ricky Ham Pagawak, Paulus Tannos, dan Kirana Kotama. Dia berharap keempatnya dapat segera ditemukan dan ditangkap.
“Sementara empat orang lagi, HM, RHP, PT, dan KK ini sedang kita lakukan pengejaran,” kata Firli.