HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) RI mengumumkan tingkat inflasi atau kenaikan harga di Januari 2023 mencapai 0,34 persen secara bulanan atau month to month (mtm).

Sementara untuk inflasi Januari 2023 secara bulanan, BPS mencatat sebesar 5,28 persen year on year (yoy).

Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, inflasi di Indonesia pada awal tahun 2023 ini relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat inflasi di Januari 2022.

“Inflasi ini (0,34 persen) relatif lebih rendah kalau dibandingkan dengan inflasi Januari tahun sebelumnya, yang sebesar 0,56 persen,” kata Margo dalam konferensi pers virtual yang dikutip Holopis.com, Rabu (1/2).

Margo mengatakan, penyumbang inflasi terbesar Januari 2023 berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau, dengan tingkat inflasi 0,34 persen dan mempunyai andil sebesar 0,34 persen.

“Kalau kita lihat penyumbang inflasi secara month to month, diantaranya berasal dari beras, kemudian cabai merah, ikan segar, cabai rawit, rokok kretek filter,” jelas Margo.

Sementara penyumbang deflasi atau penurunan harga di Januari 2023 yakni kelompok transportasi, dengan besaran deflasi 1,15 persen dan mempunyai andil menurunkan inflasi sebesar 0,15 persen.

Sebagaimana diketahui, sejumlah kebijakan pemerintah turut serta mempengaruhi tingkat Inflasi di bulan Januari 2023.

Beberapa kebijakan itu diantaranya yakni kenaikan tarif cukai rokok 10 persen, penurunan harga BBM pada tanggal 3 Januari 2023 lalu, hingga keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan.

Catatan peristiwa
Catatan peristiwa dari kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia. [Gambar : Dok. BPS RI]

“Ini kebijakan pemerintah dan bank sentral yang akan pengaruh ke inflasi 2023,” kata Margo menyoroti catatan peristiwa yang terjadi.