HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa Anies Baswedan dan dirinya mempunyai kontrak politik dengan Prabowo Subianto.
Kontrak politik itu menurut Sandiaga, berlangsung di Pilgub DKI tahun 2017. Sandiaga pun menegaskan bahwa kontrak politik tersebut adalah sah karena ditandatangani oleh mereka bertiga di atas sebuah meterai.
“Itu terkait Pilgub 2017. Malam itu kita tanda tangan sebelum kita mendaftar ke KPUD. 2016 bulan September,” kata Sandiaga dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (30/1).
Saat ditegaskan apakah kontrak politik itu juga termasuk larangan Anies untuk mengikuti pemilihan presiden, Sandiaga pun enggan menjelaskan lebih detail.
“Saat itu yang nge-draft dan ditulis tangan sendiri oleh Pak Fadli Zon dan setahu saya sekarang juga dipegang oleh Pak Dasco. Nanti bisa ditanyakan kepada yang pegang, saya rasa lebih etis untuk disampaikan oleh mungkin bisa ditanyakan ke Pak Fadli atau Pak Dasco,” tukasnya.
Sandiaga pun hanya sedikit membocorkan bahwa dalam kontrak politik itu berisi kesepakatan langkah koalisi Gerindra dan PKS yang mencalonkan Anies dan Sandiaga maju di Pilgub DKI.
Menparekraf tersebut kemudian menyatakan, kontrak politik tersebut sampai saat ini masih berlaku karena belum diakhiri oleh ketiga belah pihak. Dia pun menyatakan bahwa dirinya masih tetap komitmen dan tunduk akan perjanjian tersebut.
“Kalau perjanjian itu kan pasti berlaku dan jika tidak diakhiri ya perjanjian itu akan terus berlaku tapi mungkin isinya nanti bisa disampaikan… Apalagi sekarang sama-sama saya bertugas di pemerintahan sama Pak Prabowo. Jadi pihak yang netral yang bisa menyampaikan supaya tidak bias,” bebernya.
“Saya sih commit. Saya sampai saat ini karena saya tanda tangan itu, commit dan mungkin yang lain bisa ditanyakan,” sambungnya.
Sandiaga kemudian menambahkan, isi dalam kontrak politik tersebut memang berkaitan dengan kondisi saat itu serta strategi ke depan kedua Parpol serta para pihak yang dicalonkan.
“Itu nanti bisa dicek. Mestinya sih bisa dicek di dalam itu. Ditulis tangan sih itu. Jadi perjanjian itu perjanjian yang menurut saya memikirkan kepentingan bangsa dan negara, kepentingan saat itu kita mencalonkan, kepentingan apa yang Pak Prabowo harapkan kepada kita berdua dan poinnya,” pungkasnya.