Kamis, 19 September 2024
Kamis, 19 September 2024

Rabu Pon Muncul Isu Rashuffle, Teddy : Ganti Menteri Tak Sejalan

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Indonesia, Teddy Gusnaidi menyebut bahwa Rabu Pon menjadi salah satu primbon kalender Jawa yang dijadikan Presiden Joko Widodo sebagai penentu waktu yang tepat di dalam mengambil keputusan. Salah satunya adalah reshuffle menteri di Kabinet yang saat ini dipimpinnya.

Bahkan kata Teddy, kabar tersebut sudah senter dimana-mana. Namun menurutnya, kabar ini justru baik, sebab pergantian menteri yang tidak memiliki performa bagus dalam menjalankan tugas perlu dipertimbangkan untuk diganti.

“Kabar santer bahwa Rabu Pon, tepatnya 1 Februari 2023 Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle Menteri. Tentu menjadi hal yang positif, karena Jokowi mengganti para menteri yang tidak bisa menjalankan tugas dengan baik atau yang tidak sejalan dengan tujuan politiknya,” kata Teddy dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Senin (30/1).

Bagi Teddy, reshuffle tidak perlu diambil pusing, hal ini karena menteri adalah jabatan politik yang ditentukan oleh Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.

“Tentu tidak dapat dipungkiri, Menteri adalah jabatan politik, sehingga tidak ada salahnya jika Presiden mengganti Menteri yang sudah tidak sejalan dengan tujuan politiknya. Presiden dapat mengganti dengan yang sejalan dan tentu juga yang bisa menjalankan roda kementerian,” ujarnya.

Lebih lanjut, jubir Partai Garuda Indonesia inj yakin, ada 3 (tiga) aspek yang menjadi dasar mengapa seorang menteri harus direshuffle.

“Jika Rabu Pon nanti terjadi reshuffle, artinya ada 3 hal yang mendasari itu. Pertama karena kinerja, kedua karena sudah tidak sejalan dengan tujuan politik Presiden dan yang ketiga gabungan dari keduanya, yaitu kinerja dan tidak sejalan dengan tujuan politik. Dan itu semua sah-sah saja,” tegasnya.

Terakhir, Teddy juga memberikan pemahaman bahwa di dalam menjalankan tugas di kabinet tentu harus ada rasa kebersamaan dan satu tujuan sekaligus cara kesepakatan bergerak. Jangan sampai ada gerakan yang tidak sejalan apalagi tidak terorganisir.

Pun demikian, ia tidak menyebit secara spesifik apakah reshuffle ini berkaitan dengan sikap politik Partai NasDem soal manufer Capres 2024.

“Dalam menjalankan roda organisasi, memang harus ada yang namanya chemistry, jika sudah tidak ada, untuk apa dipaksakan dengan berlindung di balik kata profesionalisme? Pilihannya hanya ada 2, keluar atau dikeluarkan,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Jokowi Bakal Lantik Pengganti Definitif Pramono Anung

Pihak Istana tidak menampik adanya peluang Presiden Jokowi (Joko Widdodo) untuk melantik Sekertaris Kabinet definitif pengganti Pramono Anung.

SBY Sambangi Prabowo Subianto Jelang Pelantikan

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendadak mendatangi kediaman Prabowo Subianto di kawasan Kertanegara, Jakarta.

Surya Paloh Copot Jabatan Ahmad Ali

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh secara resmi mencopot Ahmad Ali dari jabatannya sebagai wakil ketua umum.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru