Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami situasi yang sulit dan pilu, dimana ia mengalami kecelakaan sepeda motor hingga membuat ayahnya meninggal dunia.

“Saya pernah jadi korban ditabrak truk ketika dibonceng motor bapak saya. Bapak saya meninggal di tempat, saya pun luka parah dan koma,” kata Fadli Zon dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (29/1).

Dalam kondisi itu, Fadli pun mengaku memproses hukum kasus yang merenggut nyawa orang tersayangnya itu. Ia pun bersyukur kasus itu ia berhasil menangkan.

“Saya tuntut penabrak, akhirnya saya menang di pengadilan,” ujarnya.

Atas dasar itu, anggota Komisi I DPR RI tersebut pun sangat tersentuh mendengar kisah tewasnya Mohammad Hasya Athallah Saputra (18), Mahasiswa Universitas Indonesia yang ditabrak dan dilindas oleh pensiunan Polisi bernama AKBP (purn) Eko Setia Budi Wahono.

“Harus ada keadilan menyangkut nyawa manusia. Apalagi yang dihadapi manusia arogan,” tegasnya.

Sekedar diketahui Sobat Holopis, pelaku penabrak Hasya adalah bekas Kapolsek Metro Kalibaru (2017). Ia juga pernah menjadi Kapolsek Cilincing pada tahun 2021.

Hasya ditabrak AKBP (purn) Eko Setia Budi Wahono pada hari Kamis, 6 Oktober 2022 sekitar pukul 21.30 WIB menggunakan mobil Pajero Sport di Kawasan Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Berdasarkan versi keluarga, saat itu Hasya sedang pulang menuju kosnya menggunakan sepeda motor Kawasaki Pulsar bernomor polisi B 4560 KBH dengan kecepatan sekitar 60 Km/jam. Namun ketika melintas di Jalan Srengseng Sawah, motor yang dikemudikan oleng ke kanan akibat jalan licin. Dalam waktu yang bersamaan melaju Mobil Pajero bernomor polisi B 2447 RFS hingga kecelakaan terjadi.

Bahkan, mobil yang dikemudikan bekas petinggi Polri itu sempat melindas tubuh Hasya dan menolak untuk mengantarkan ke Rumah Sakit agar bisa mendapatkan penanganan medis lebih cepat.