Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Khawatir Didemo Anak Buah Habib Rizieq, Swedia Angkat Suara

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kedutaan Besar Swedia untuk Indonesia menyampaikan statemennya atas aksi pembakaran Alquran oleh politisi mereka, Rasmus Paludan.

Dalam postingan di Instagram resmi mereka, pemerintah Swedia menyatakan sangat tidak sepakat dengan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan islamofobia.

“Pemerintah Swedia sangat tidak menyetujui tindakan Islamofobia yang dilakukan oleh ekstrimis sayap kanan di Swedia,” tulis Kedubes Swedia di akun @swedenjakarta seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (28/1).

Mereka juga menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Rasmus Paludan tidak bisa direpresentasikan sebagai sikap pemerintah.

“Tindakan ini sama sekali tidak mencerminkan posisi Pemerintah Swedia,” pungkasnya.

Sebelumnya diketahui Sobat Holopis, bahwa politikus sekaligus pemimpin partai politik Stram Kurs alias Denmark Garis Keras melakukan aksi yang sangat nekat. Atasnama kebebasan berekspresi yang ia yakini, Rasmus melakukan aksi membakar mushaf Alquran saat aksi unjuk rasa anti Turki di Stockholm, Swedia pada hari Sabtu Sabtu, 21 Januari 2023 lalu.

Ternyata, aksi ekstrem yang dilakukan oleh Rasmus tersebut bukan kali pertama saja. Ada 4 (empat) kali sejarah tindakan ekstrem dilakukan oleh pria keturunan Swedia-Denmark 2 Januari 1982 itu.

1. Bakar Alquran dengan daging babi (2019)
2. Bakar Alquran di Rinkeby, wilayah bagian selatan Kota Malmo, Swedia (2020)
3. Bakar Alquran di Linkoping (14 April 2022)
4. Bakar Alquran di depan Masjid Raslatt, Linkoping (1 Mei 2022)
5. Bakar Alquran di Stockholm (21 Januari 2023)

Aksi Rasmus Paludan mendapatkan reaksi keras dari DPP Front Persaudaraan Islam (FPI). Ketua Umum Front Persaudaraan Islam (FPI), Muhammad Al Alatas mengatakan, bahwa pihaknya mengutuk dan mengecam keras aksi pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan oleh politisi Rasmus Paludan di Stocholm Swedia. Menurutnya, aksi pembakaran kitab suci umat Islam tersebut merupakan tindakan keji dan biadab yang tidak bisa ditolerir.

“Kita Mengutuk dan mengecam keras tindakan biadab dan keji tersebut,” kata Al Attas dalam keterangan tertulis, Selasa (24/1).

Pemimpin organisasi masyarakat (ormas) bentukan Habib Rizieq Shihab itu menilai, pembakaran kitab suci Al-Qur’an itu merupakan bukti, bahwa pemerintah Swedia diduga memfasilitasi aksi keji yang dilakukan Paludan di Stocholm, Swedia, pada Sabtu (21/1) lalu.

Hal itu dibuktikan dengan hadirnya para pihak kepolisian pada saat itu, namun membiarkan dan justru malah menjaga aksi keji tersebut.

“Pemerintah Swedia yang telah secara nyata melindungi dan memfasilitasi aksi pembakaran kitab suci Al Qur’an lewat kepolisian Swedia yang menjaga aksi pembakaran Al Qur’an,” tutur menantu Habib Rizieq itu.

Sementara itu, Wasekjen Dewan Tanfidzi Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin menyatakan bahwa pihaknya berencana untuk menggelar aksi unjuk rasa di kantor Kedutaan Besar Swedia untuk Indonesia.

“Sesegera mungkin akan mengadakan aksi di depan Kedubes Swedia untuk meminta pemerintah Swedia menindak dengan tegas pelaku pembakaran Alquran,” kata Novel beberapa waktu yang lalu.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Susi Pudjiastuti Bersyukur Pilot Philip Mehrtens Bebas dari Jerat Teroris Papua

Susi Pudjiastuti merespon kabar bebasnya Kapten Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens dari jeratan teroris Papua atau OPM kelompok Egianus Kogoya di wilayah Nduga, Papua.

Susi Bersyukur Philips Berhasil Bebas, Ucap Terima Kasih ke Jokowi-Prabowo dan TNI Polri

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Bos Susi Air, Susi Pudjiastuti menyampaikan...

Pilot Susi Air Bebas dari Jerat Teroris Papua

Satgas Cartenz akhirnya berhasil membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh teroris Papua atau OPM kelompok Egianus Kogoya.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru