HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyoroti rendahnya tingkat kredit atau pinjaman kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sri Mulyani meminta lembaga keuangan, seperti perbankan untuk turut mendukung para pelaku UMKM berkembang, dengan lebih terbuka dalam penyaluran kredit kepada sektor tersebut.
“Kalau kita tahu UMKM itu penting, tetapi dari sisi persentase saja Indonesia hanya sebesar 20 persen total pinjamannya dari lembaga keuangan untuk UMKM,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya yang Holopis.com, Jumat (27/1).
Bendahara negara itu pun membandingkan lembaga keuangan di negara-negara tetangga, dimana mereka bisa memberikan kredit kepada UMKM hingga 50 persen dari porsi kreditnya.
Bahkan, kata Sri Mulyani, perbankan di Korea Selatan bisa menyalurkan kreditnya kepada UMKM hingga 80 persen. Sehingga UMKM di negeri gingseng itu memiliki potensi untuk bertumbuh yang sangat besar karena likuiditas dan akses modalnya cukup.
Lebih lanjut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia (World Bank) tersebut berharap, inklusi keuangan di Indonesia yang terus meningkat bisa mendongkrak pembiayaan yang lebih besar kepada UMKM.
Sebab, kata Sri Mulyani, UMKM saat ini tengah menjadi fokus pemerintah, karena kontribusinya yang besar terhadap perekonomian di Indonesia.
“Namun tidak hanya pembiayaannya saja yang didorong, tetapi kualitas dan produktivitas UMKM di Indonesia pun perlu ditingkatkan,” pungkasnya.