Dengan mempertahankan prinsip pertandingan kandang dan tandang tradisional dan prinsip ‘Semua Main Semua’, format sederhana ini akan menawarkan grup yang lebih kompetitif di semua level.

Tim yang akan diundi dalam lima grup akan memulai kualifikasi pada bulan Maret, atau pada Juni jika mereka masih berkompetisi di perempat final UEFA Nations League atau bahkan apabila masih terlibat dalam pertandingan prmosi/degradasi, dimana tim yang diundi dalam grup yang beranggotakan empat tim ini akan memulai kampanye pada bulan September mendatang.

Pemenang grup Kualifikasi Eropa akan lolos langsung ke Piala Eropa atau Piala Dunia FIFA, sedangkan peringkat dua akan lolos langsung atau berpartisipasi dalam pertandingan play-off bersama dengan tim yang berada di UEFA Nations League untuk kualifikasi ke Piala Eropa.

Sementara tidak ada perubahan untuk turnamen final Piala Eropa, dimana masih akan menampilkan 24 tim.

Format baru ini akan diterapkan setelah Piala Eropa 2024.

Dalam hal ini, Presiden UEFA, Aleksander Caferin pun menyampaikan pendapatnya, dan mengatakan bahwa format baru ini sejatinya menguntungkan.

“Pengenalan UEFA Nations League adalah kisah sukses, menggantikan pertandingan persahabatan dengan pertandingan yang lebih kompetitif. Dan sekarang, dengan memperkenalkan fase knock-out yang baru, tim akan diberikan lebih banyak kesempatan untuk maju sambil mempertahankan jumlah pertandingan yang sama dalam Kalender Pertandingan Internasional,” ucapnya

“Prediktabilitas Kualifikasi Eropa juga telah ditangani dan ditangani, dengan format baru yang segar yang akan menawarkan semua tim kesempatan yang sama untuk lolos ke turnamen besar,” sambungnya.

“Format baru menjanjikan untuk membawa lebih banyak kegembiraan ke kompetisi sepak bola tim nasional Eropa yang terus berkembang dari kekuatan ke kekuatan,” tambahnya.