Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penipuan lewat WhatsApp kembali terjadi, modusnya kali ini mengimingi orang untuk mendapatkan uang dengan memberikan like pada video YouTube.

Namun, bukan uang yang didapat malah saldo rekening yang terkuras. Dikutip Holopis.com dari Gizchina, Rabu (25/1), aksi penipuan tersebut pertama kali ditemukan di Brasil, India dan beberapa negara lain.

Para penipu beraksi dengan menghubungi calon korban melalui WhatsApp, dengan mengaku sebagai perwakilan dari perusahaan pemasaran global. Lalu, mereka coba meyakinkan korban dengan imbalan sekitar USD 0,50 (sekitar Rp 7.500) per like.

Bahkan para scammer menjanjikan hingga USD 60 (skeitar Rp 895.00) per hari jika bisa melakukan 5.000 like. Jika dihitung selama satu minggu, maka uang yang didapatkan sekitar USD 420 (Rp 6,3 juta) per minggu.

Untuk melancarkan aksinya, para penipu akan mencuri data korban dengan meminta informasi pribadi untuk melanjutkan pembayaran. Setelah mengumpulkan data, mereka akan mengatakan sedang menghadapi masalah teknis. Kadang-kadang, mereka bahkan dapat mentransfer sejumlah kecil agar terdengar kredibel.

Setelah itu, mereka akan meminta pengguna memasang aplikasi untuk mentransfer pembayaran. Masalahnya adalah, aplikasi ini biasanya adalah trojan atau malware.

Mereka akan meminta pengguna untuk mentransfer USD1 untuk verifikasi. Mereka kemudian akan mendapatkan akses ke semua data Anda. Dengan beberapa langkah, Anda akan memberi scammer akses ke detail rekening bank, kartu kredit, email, dan lainnya. Begitu mereka mendapatkan akses ke data Anda, tidak banyak yang dapat Anda lakukan selain memblokir semuanya.

Jika Anda pernah mendapatkan pesan yang menawarkan pekerjaan semacam ini, ketahuilah bahwa itu bisa jadi merupakan penipuan. Setelah kerusakan selesai, scammer akan menghapus akun WhatsApp dan melarikan diri untuk mencari korban lain.

Di Brazil, ada beberapa penipu yang menggunakan WhatsApp dan Telegram untuk mencuri data pengguna. Mereka mengatakan mereka bekerja di Amazon dan akan menunjukkan serangkaian tangkapan layar pembayaran untuk meyakinkan para korban. Biasanya tujuannya sama, yakni mencuri data dan mendapatkan akses ke informasi pribadi korban.

Pastikan untuk melaporkan akun WhatsApp tersebut, bila perlu memblokirnya. Selain itu, baiknya hindari menampilkan nomor telepon di situs web publik atau media sosial.

Terkadang, penipu akan mengakses grup tertentu hanya untuk mencari korban. Jadi, tidak mudah untuk menghindarinya. Hal terbaik untuk dilakukan adalah menghindari semua imingi-iming mendapatkan uang banyak dengan mudah.