Advertisement
Categories: Polhukam

Rizal Ramli Ajak Masyarakat Aktif Kritisi Kebijakan Pemerintah

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tokoh nasional Rizal Ramli mengingatkan publik untuk selalu bersikap kritis dalam menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat.

Menurut Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini, bila masyarakat bergeming terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat, maka kesejahteraan dan keadilan semakin jauh dari harapan.

Namun, sambung Rizal Ramli, jika masyarakat secara konsisten melakukan perlawanan dengan melontarkan kritik secara terus menerus, niscaya kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat bisa gugur.

Misalnya, dalam konteks rencana pemerintah untuk menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) 15 persen. Kala wacana itu mencuat, semua kalangan langsung bereaksi dan mengkritisi kebijakan itu. Alhasil, pemerintah pada akhirnya menaikkan 11 persen.

“Pemerintah tes ombak dulu, kalau ada reaksi mundur. Kalau nggak ada reaksi dari masyarakat kebijakannya dilanjutkan. Misalnya kebijakan kenaikan PPN 15 persen, begitu ada protes, turun ke 11 persen. Lalu, mau paksakan kompor listrik, begitu banyak protes, langsung tidak jadi. Memerintah kok main-main, dasar ndak becus,” kata Rizal Ramli kepada Holopis.com, Selasa (24/1).

Bekas Anggota Tim Panel Ekonomi PBB bersama tiga peraih Nobel ini juga mewanti-wanti adanya kudeta konstitusi berupa perpanjangan masa jabatan presiden atau penambahan periode yang dilakukan sejumlah elit politik. Meski wacana itu kadang muncul dan tenggelam, hal itu tetap harus diwaspadai dan dikritisi, karena modus operandinya selalu melakukan cek ombak.

Hal itu, kata tokoh pergerakan tersebut, mempertontonkan nafsu akan kekuasaan yang dangkal dan hendak mengobok-obok konstitusi yang sah.

Padahal, sebelumnya, hal ini sudah kembali ditegaskan oleh presiden RI ke-5, sekaligus putri dari Bung Karno, Megawati Soekarnoputri dalam acara HUT PDI Perjuangan.

“Di-roasting Mbak Megawati supaya stop makar konstitusi, stop perpanjangan masa jabatan, tapi gerombolan makar terus bergerilya. Pakai big data lah, pakai pollingRP berbayar, pakai Kades-kadeslah. Partitur Makar sudah siap, penyanyi polling, bandar sudah siap,” tutur Rizal Ramli.

Seharusnya, kata Rizal Ramli, Jokowi memanfaatkan waktu di akhir jabatannya sebagai Presiden dalam menepati janjinya dalam menyejahterakan rakyat, bukan melakukan manuver politik untuk mengamankan kepentingannya.

“Tugas negara adalah mengusahakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Namun, yang terjadi justru jauh panggang dari api. Kesejahteraan tersebut makin jauh dari harapan rakyat,” sesal Rizal Ramli.

Share
Published by
Tri Wibowo Santoso
Tags: Rizal Ramli

Recent Posts

Justin Baldoni Bantah Tudingan Pelecehan Seksual, Sebut Blake Lively Bersandiwara

Dunia perfilman Hollywood saat ini sedang dihebohkan dengan skandal yang melibatkan dua nama besar yaitu…

3 menit ago

Polisi Tangkap Sopir Ugal-ugalan di Pakuwon City Surabaya, Pengaruh Alkohol, Tes Narkoba Belum Keluar

JAWA TIMUR - Sebuah aksi sopir ugal-ugalan terjadi di kawasan jalan tembusan Pakuwon City pada…

18 menit ago

Mayor Teddy Jelaskan Erdogan Tak Walkout, Begini Kondisinya

JAKARTA - Kabar tentang Recep Tayyip Erdogan walkout saat Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto berbicara…

33 menit ago

Kecelakaan Mobil Minibus vs Kereta Pandhalungan di Jember, Tak Ada Korban Jiwa

JAKARTA - Sebuah mobil minibus merk Honda Mobilio berpelat nomor polisi P 1677 GI tersambar…

48 menit ago

PDIP Minta Presiden Prabowo Kaji Ulang Penarapan PPN 12 Persen Tahun Depan

JAKARTA - Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengatakan bahwa pihaknya tidak menolak kenaikan PPN 12…

1 jam ago

Kecelakaan di Malang Gegara Truk Tak Kuat Menanjak, 4 Orang Penumpang Bus Meninggal

JAWA TIMUR - Sebuah bus pariwisata Tirto Agung bernomor polisi S 7607 UW mengalami kecelakaan…

1 jam ago