HOLOPIS.COM, JAKARTA – Terdakwa Kuat Ma’ruf sampai dengan saat ini bersikeras bahwa dirinya tidak tahu kesalahan apa yang dilakukannya dalam rangkaian pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua.
Saat membacakan nota pembelaan pribadinya, Kuat Ma’ruf pun mengklaim dirinya tidak bisa berbuat sadis terhadap Yosua yang pernah bekerja bersama dirinya di rumah Ferdy Sambo.
“Saya tetap berusaha menjalankan proses persidangan sebagaimana seharusnya walaupun saat ini saya tidak tahu salah saya apa dan saya tidak mengerti kenapa saya dituduh ikut dalam perencanaan pembunuhan almarhum Yosua,” kata Kuat dalam pledoinya yang dikutip Holopis.com, Selasa (24/1).
“Demi Allah saya bukan orang sadis, tega, dan tidak punya hati untuk ikut membunuh orang, apalagi orang yang saya kenal baik dan pernah menolong saya,” sambungnya.
Kuat pun menjelaskan dalam pledoinya bahwa dirinya memang pernah dibantu oleh Yosua saat dirinya tidak bekerja akibat masa pandemi. Bantuan itu pun diberikan Yosua demi menyambung makan serta sekolah untuk anak dan istrinya.
“Di satu sisi Yosua juga baik kepada saya, bahkan saat saya 2 tahun tidak bekerja lagi dengan Ferdy Sambo, Yosua pernah membantu dengan rezekinya karena saat itu anak saya belum bayar sekolah,” ungkapnya.
Kuat yang meminta agar dibebaskan oleh majelis hakim pun kemudian berharap vonis yang seadil-adilnya dari hakim atas perbuatan yang tidak disadarinya tersebut.
“Semoga majelis hakim yang terhormat dapat berlaku dengan seadil-adilnya,” tutupnya.