HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mengecam keras aksi pembakaran salinan Alquran yang dilakukan oleh pimpinan partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, Rasmus Paludan.
Pun demikian, Gus Fahrur meminta agar seluruh umat Islam di Indonesia agar tidak terpancing dan terprovokasi dengan aksi tidak pantas itu. Namun lebih mempercayakan penyelesaiannya melalui jalur diplomasi yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia.
“Umat Islam Indonesia agar tetap tenang dan tidak perlu terpancing emosi oleh provokasi tersebut, kita mendukung pemerintah melalui Kemlu RI mengajukan nota protes kepada pemerintah Swedia dengan memanggil Dubes Swedia di Indonesia,” kata Gus Fahrur dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Selasa (24/1).
Kemudian, Gus Fahrur pun menilai bahwa Rasmus Paludan telah menistakan kitab suci umat Islam. Termasuk melukai serta menodai toleransi umat beragama di dunia.
Ia juga menganggap bahwa tindakan Rasmus Paludan adalah tindakan tercela yang merusak perdamaian.
“Kebebasan berekspresi adalah bagian mendasar dari demokrasi, namun harus dilakukan dengan cara yang sopan dan bertanggung jawab. Membakar kitab suci adalah tindakan yang sangat tercela dan tidak sopan, kita menolak keras perilaku dan ujaran kebencian serta ekstremisme yang merusak perdamaian dan toleransi antar umat beragama,” ucapnya.
“Kita mendukung sikap Kemlu RI yang sudah mengeluarkan sikap mengecam keras tindakan vandalisme tersebut,” sambung Gus Fahrur.