HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak bakal ikut campur dengan masalah hukum persidangan kasus Ferdy Sambo yang saat ini sudah memasuki babak penuntutan dari jaksa.
Pernyataan Jokowi ini pun merespon permintaan dari Ibunda dari Bharada Richard Eliezer agar anaknya bisa mendapatkan hukuman yang lebih ringan dan sudah membantu untuk membongkar kasus tersebut.
“Saya tidak bisa mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (24/1).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengklaim, meskipun dirinya menjabat sebagai Kepala Negara, namun semua kasus hukum yang sedang berjalan tidak boleh diganggu gugat oleh dirinya.
“Bukan hanya kasus FS saja, untuk semua kasus tidak, karena kita harus menghormati proses hukum yang ada di lembaga-lembaga yang sedang berjalan,” tegasnya.
Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana sebelumnya mengatakan, peran Richard Eliezer sejak penyidikan hingga persidangan tetap sebagai eksekutor dan bukan tokoh utama yang membongkar kasus tersebut.
“Deliktum yang dilakukan oleh Richard Eliezer Pudihang Lumiu sebagai eksekutor, yakni pelaku utama, bukanlah sebagai penguak fakta hukum,” kata Ketut (19/1).
Ketut kemudian berdalih, keluarga almarhum Brigadir Yosua lah justru yang dianggap berperan besar membuka kasus tersebut dan bukan dari pengakuan Richard Eliezer.
“Jadi dia bukan penguak. Mengungkapkan fakta hukum yang pertama justru keluarga korban. Itu menjadi bahan pertimbangan,” imbuhnya.
Dikabarkan holopis.com sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut hukuman 12 tahun penjara kepada Bharada Richard Eliezer dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua sesuai dengan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
