HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menegaskan, bahwa pemerintah mampu membayar utang Indonesia.
Dia juga menegaskan, bahwa utang yang kini diketahui sudah mencapai Rp7.733,99 triliun digunakan untuk pembangunan yang merata, guna mewujudkan impian menjadi negara maju.
Hal itu dikatakan Sri Mulyani saat menyampaikan sambutan di acara ‘Ground breaking Kampus III UIN Maulana Malik Ibrahim Malang’, Minggu (22/1).
“Dalam 3 tahun ini keuangan negara bekerja luar biasa termasuk melalui penggunaan instrumen utang yang akan kita bayar kembali, Indonesia mampu membayar kembali,” kata Sri Mulyani dalam sambutannya.
Dia menegaskan, bahwa pembangunan merupakan hal yang wajib dilakukan untuk menjadi negara yang terus maju, makmur, adil, bermartabat.
“Tidak ada pembangunan sampai negaranya kaya, karena tidak akan kaya kalau tidak ada pembangunan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga menanggapi pernyataan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang sebelumnya mengungkap, bahwa pembangunan kampus kedua di tahap 1 dan 2 juga memanfaatkan surat berharga syariah negara (SBSN) sebagai sumber pembiayaannya.
Dia pun menjelaskan, bahwa SBSN sejatinya merupakan instrumen pembiayaan. Dengan kata lain, SBSN sama halnya dengan utang.
Sri Mulyani pun tak mempermasalahkan jika pembangunan suatu kampus dibiayai dengan instrumen utang, asalkan tetap berpedoman pada prinsip-prinsip syariah.
“Namanya syariah tapi tetap utang. Artinya, kita bayar kembali dan itu tidak apa-apa, tetap menggunakan syariah, instrumennya didesain sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, tetap hati-hati secara keuangan dan secara keislaman, dikelola dengan baik, dibayar dengan baik,” ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.