HOLOPIS.COM, SOLO- Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menilai, bahwa upaya menjaga kekompakan dan persatuan di antara Nahdliyyin amat lah penting. Sebab kata Kapolri, NU adalah garda terdepan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Oleh sebab itu, Kapolri pun menyampaikan bahwa peran vital kalangan NU juga sangat dibutuhkan jika negara mengalami gangguan yang mengancam persatuan tanah air.
“Masalah yang namanya menjaga NKRI, maka kader NU, Nahdliyyin menjadi garda terdepan,” kata Kapolri saat menyampaikan sambutan di penutupan Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) Tingkat Nasional 2023 yang berlangsung di Gor Bhineka Sritex, Solo, Jawa Tengah seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (21/1).
Jenderal bintang empat Polri itu menambahkan, TNI-Polri selama ini melaksanakan tugas menjaga NKRI karena memang sudah tugasnya. Namun, berbeda dengan NU yang terus menjaga kesatuan NKRI dengan sukarela.
Bahkan, komitmen NU itu sudah dibuktikan jauh sebelum Indonesia merdeka dengan slogan ‘Hubbul Wathon Minal Iman’, yang artinya ‘cinta tanah air bagian dari iman.’
“Artinya komitmen seluruh Nahdliiyin tak perlu diragukan lagi dan ke depan harus terus kita jaga,” katanya.
Apalagi, Kapolri mengingatkan bahwa sebentar lagi Indonesia akan kembali memasuki tahun politik. Menjelang Pemilu 2024, situasi perpecahan menjadi rentan karena masalah beda pilihan. Dan Listyo pun mengingatkan bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, namun jangan sampai melakukan hal yang bisa memecah belah.
“Perbedaan pendapat biasa. Yang tidak boleh, perbedaan pendapat dimunculkan dengan provokasi, hoaks, ancaman kekerasan, yang berisiko pecahnya persatuan NKRI,” kata Listyo.
“Kita harap di 2024 itu tak terjadi. Siapa pun pemimpinnya, persatuan dan kesatuan jadi prasyarat,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu pula, Kapolri juga menyambut positif acara Porseni NU yang untuk pertama kalinya digelar ini. Ia menilai, Porseni ini sangat berguna untuk mengembangkan bakat para santri, pelajar dan mahasiswa NU seluruh Indonesia.
Namun lebih dari itu, acara Porseni NU yang diikuti perwakilan 34 provinsi ini amat bermanfaat untuk terjalinnya silaturahim dan persatuan antara nahdliyin di seluruh tanah air.
“Yang penting bukan masalah menang dan kalah, tapi datang ke sini untuk bersilaturrahim, menjaga ukhuwah, persatuan dan kesatuan, itu yang nomor satu,” pungkasnya.