HOLOPIS.COM, JAKARTA – Warga Tionghoa Jakarta tahun ini sudah bisa merayakan Imlek dengan lebih lega, karena telah dihapuskannya pembatasan kegiatan masyarakat akibat Covid-19. Namun, perubahan tersebut belum dirasakan oleh para penjual bunga.

Padahal, bunga-bunga yang mereka jual memang dibutuhkan oleh masyarakat yang akan sembahyang maupun dibawa pulang untuk rayakan Imlek.

“Tahun ini masih sepi juga. Belum bisa dibilang ramai,” kata salah satu penjual bunga di Vihara Dharma Sakti, Glodok, Jakarta Barat kepada Holopis.com, Sabtu (21/1).

Meski masih sepi pembeli, para penjual tetap bersyukur bisa kembali bejualan. Sebab, ia pun sudah tidak berdagang bunga saat lmlek selama 3 tahun karena pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

Penjual bunga imlek
Penjual bunga imlek [Foto: HOLOPIS/BI]

Bahkan tahun lalu, seiring dengan Covid-19 yang masih melanda, penjual bunga hanya berjualan hingga pukul 16.00 WIB.

“Sebelum ini 3 tahun gak jualan. Tahun lalu masih sempet tapi jam 4 sore udah tutup,” pungkasnya.

Masyarakat yang mengunjungi Vihara pun tidak terlalu banyak. Namun masih ada beberapa warga yang terlihat sembahyang.

Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, tahun ini warga Tionghoa di Jakarta sudah bisa rayakan Imlek dengan lega tanpa pembatasan Covid-19. Tahun baru Imlek kali ini adalah tahun kelinci air.