HOLOPIS.COM, JAKARTA – Juventus secara resmi menerima hukuman berupa pengurangan 15 poin di Liga Italia, karena dinyatakan bersalah dalam kasus pemalsuan nilai transfer dan keuntungan modal.

Sansi kepada Juventus tersebut dijatuhkan langsung oleh Pengadilan Banding Federal dalam sebuah sidang putusan di Roma, Jumat (20/1) waktu setempat.

Hal itu terjadi usai pengadilan menerima permintaan dari jaksa Federasi Sepakbola Italia (FIGC).

Mulanya, Jaksa FIGC Giuseppe Chine meminta Pengadilan Banding Federal untuk menyerahkan Juventus pengurangan sebanyak sembilan poin dan berbagai sanksi yang dijatuhkan juga kepada para petinggi Juventus, termasuk Andrea Agnelli, Fabio Paratici dan Maurizio Arrvabene.

Kemudian Pengadilan Banding Federal lantas memutuskan untuk memberikan pengurangan 15 poin kepada Juventus serta hukuman ban selama dua tahun bagi Agnelli dan Arrivabene.

Selain itu, Fabio Paritici diberi skorsing dua tahun dan Pavel Nedved ban selama delapan bulan.

Terkait hal ini, ofisial klub Juventus juga telah mengumumkan secara resmi ke muka publik bahwa pihaknya akan melakukan banding.

“Juventus Football Club menginformasikan bahwa Pengadilan Banding Federal, Bagian Terpadu, sehubungan dengan banding untuk pencabutan berdasarkan Pasal 63 Kode Keadilan Olahraga yang dibawa oleh Kantor Kejaksaan Federal, menyatakan banding untuk pencabutan diterima dan dengan demikian mencabut keputusan Pengadilan Banding Federal, Bagian Terpadu, No. 0089/CFA2021-2022 tanggal 27 Mei 2022 dan, sebagai hasilnya, memerintahkan hukuman 15 poin dalam kedudukan untuk Juventus menjadi dikurangi dalam Musim Olahraga saat ini,” tulis pernyataan klub, seperti dikutip Holopis.com dari situs resmi Juventus.

“Dan larangan sementara untuk Direktur Olahraga, Federico Cherubini, dari melakukan aktivitas dalam konteks FIGC selama 16 bulan, dengan permintaan perpanjangan dalam konteks UEFA dan FIFA,” sambungnya.

“Berdasarkan keputusan yang dicabut, Pengadilan Banding Federal telah menolak banding (“reclamo”) yang diajukan oleh Kantor Kejaksaan Federal terhadap keputusan Pengadilan Federal Nasional, yang pada gilirannya, telah membebaskan Juventus dan pihak lain yang didakwa atas karena tidak adanya pelanggaran disiplin sehubungan dengan evaluasi efek transfer hak pemain tertentu pada laporan keuangan dan akuntansi keuntungan modal,” lanjutnya.

“Perusahaan menunggu publikasi alasan keputusan tersebut dan saat ini mengumumkan pengajuan banding ke Dewan Jaminan Olahraga (Collegio di Garanzia dello Sport) sesuai dengan ketentuan Kode Keadilan Olahraga,” tutupnya.

Sebagai informasi, dampak dari pengurangan 15 poin itu pun begitu nyata, dimana secara otomatis posisi Juventus turun ke peringkat 10 dari posisi tiga, dimana tadinya Si Nyonya Tua mengumpulkan 37 poin, kini berkurang menjadi 22 poin.

Terlepas dari itu, selain kasus tersebut, Juventus sejatinya tengah dihadapkan dengan kasus lain, seperti pembayaran gaji saat periode pandemi, yang nampaknya bisa merugikan Juventus.