HOLOPIS.COM, JAKARTA – Utang Indonesia yang melonjak menjadi Rp 7.733,99 triliun sepanjang 2022 membuktikan bahwa pemerintah ugal-ugalan dalam berutang. Kehadiran Sri Mulyani Indrawati (SMI) sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) pun juga hanya menjadi beban Indonesia.
Berdasarkan data dari buku APBN KiTa edisi Januari 2023, utang tersebut terbilang naik drastis jika dibandingkan dengan November 2022 yang sebesar Rp 7.554,25 triliun atau naik Rp 179,74 triliun. Artinya utang naik Rp 6 triliun per hari dan kini rasionya sudah mencapai 39,57 persen terhadap PDB.
“Pada waktunya akan terbuka SMI hanya jadi beban Indonesia karena kebijakan utang jor-joran berbunga tinggi, yaitu 2 persen lebih tinggi dari negara-negara yang ratingnya sama atau lebih rendah dari RI,” kata Rizal Ramli kepada Holopis.com di Jakarta, Jumat (20/1).
Menurut Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu, beban bunga mahal tersebut nantinya akan ditimpakan kepada rakyat untuk membayar. Rizal Ramli semakin kesal lantaran Sri Mulyani melakukan kebijakan sing printil atau membebankan pajak tinggi hanya pada usaha-usaha kelas kecil.
Rizal Ramli lantas membandingkan pengelolaan keuangan di era Jokowi dengan era Presiden kedua RI, Soeharto. Kala itu, arsitek utama perekonomian Orde Baru, Profesor Widjojo Nitisastro dinilai Rizal Ramli masih memiliki empati pada rakyat. Pasalnya, Menko Ekuin era Soeharto itu masih membantu membuat desain inpres SD dan sebagainya.
“SMI benar-benar payah dan merugikan RI. Dipuja-puji media international karena memang menguntungkan kreditor-kreditor internasional (selisih bunga lebih 2 persen) dan tukar-tukar iklan,” ungkap mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB bersama tiga peraih Nobel itu.
Padahal, menurut Rizal Ramli, Soeharto pun juga termasuk orang yang tidak terlalu mengerti masalah ekonomi. Hanya saja, Profesor Widjojo tidak pernah membohongi Soeharto dalam bekerja.
“Demikian juga Gus Dur, RR tidak pernah ngibuli Gus Dur. Di situlah integritas kaum intelektual diuji. Mentang-mentang bos ne ndak ngerti, terus kasih angin sorga, membebani RI dengan utang ugal-ugalan,” pungkas Rizal Ramli.