HOLOPIS.COM, JAKARTA – Muhammad Ainun Nadjib alias Cak Nun mengaku telah diberikan peringatan keras kepada keluarganya sendiri pasca menyebut bahwa Indonesia dipimpin oleh Firaun bernama Jokowi.
“Barusan disidang sama keluarga, dihajar, pokoke disalah-salahke, digoblok-goblokke, disesat-sesatke,” kata Cak Nun dalam sebuah video yang dilihat oleh Holopis.com, Jumat (20/1).
Ia mengakui bahwa dirinya salah sehingga ia pun sangat legowo mendapatkan kritikan keras dari keluarga dan orang-orang yang mencintainya.
“Kenapa digoblok-goblokke, karena saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan. Kan saya yang mengajarkan di Maiyah dan semua keluarga, bahwa ora waton bener kowe ucapke itu harus bener, harus baik, harus efeknya harus diperhitungkan, harus bijaksana, saya dianggap tidak bijaksana,” ucapnya.
Loyalis almarhum Gus Dur ini memang selalu mengajarkan kepada para jamaahnya di Majelis Maiyah dan keluarganya, bahwa ketika memberikan kritikan kepada sesuatu tidak boleh dilakukan atas dasar subyektif, akan tetapi obyektif.
“Kan saya yang mengajarkan jangan ngomong siapa, tapi apa. Itu saya sendiri melanggar. Jadi akhirnya saya minta maaf sama keluarga. Termasuk Sabrang iki ngajar aku entek-entekan, karena saya melakukan apa yang saya sendiri mengajarkan untuk tidak dilakukan,” terangnya.
Atas dasar itu, ia pun meminta maaf kepada Tuhan dan seluruh manusia yang merasa tidak berkenan dengan apa yang telah ia ucapkan itu.
“Saya mohon ampun pada Allah SWT, Allahummaghfirli, Allahummahdini, Allahummarhamni,” tandasnya.